Rapor Polri Sepanjang 2019 Turun, Ini Penyebabnya

Pasukan Gegana Brimob Polda Lampung menunjukkan peragaan usai upacara peringatan HUT ke-73 di Mako Brimob Polda Lampung, Lampung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ardiansyah

VIVA – Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri telah menggelar acara rilis akhir tahun 2019. Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang mengatakan, selama 2019, sebanyak 542.141 berita dari 2.610 media online di Indonesia memberitakan tentang Polri.

Gelar Pembekalan Kabinet di Akmil, Prabowo janji kunjungi Akademi AL, AU, dan Akpol

Sejauh ini, kata dia, rapor Polri berada di angka 68, jika dinilai dari framing pemberitaan media sepanjang 2019. Angka ini menurun dari tahun lalu di kisaran 72 persen pada 2018. Meski demikian, angka ini dinilai cukup bagus di tengah situasi politik yang cukup panas.

"Isu yang positif di Polri adalah soal pengamanan Pilpres/Pileg (2019), penanganan karhutla, narkoba. Isu yang perlu pengelolaan atau masih mendapat framing negatif adalah soal aksi mahasiswa," ujar Rustika di Jakarta, Senin 30 Desember 2019.

Seorang Pria Ditemukan Tewas Diduga Jatuh dari Atas Apartemen di Kelapa Gading

"Jumlah pemberitaan Kapolri Idham Azis di media online sejak diangkat menjadi Kapolri, berjumlah 6.583. Sejauh ini, media memberikan framing netral positif sebesar 85 persen. Sentimen netral dan positif berasal dari berita pengangkatan dan berbagai apresiasi yang ditujukan pada Idham Azis. Salah satunya adalah kebijakan soal gaya hidup polisi yang dianggap sebagai sebuah gebrakan baru," tambahnya.

Menurut Rustika, strategi Divisi Humas Polri dalam mengelola media sejauh ini sudah baik. Namun, tetap perlu disempurnakan di tahun-tahun mendatang, mengingat situasi politik masyarakat mulai bergeser, karena era digital percepat perubahan.

NU Jawa Barat Menduga Ada Upaya Mengadu Domba Ulama dengan Polisi

Ia menuturkan, perlu ada pendekatan baru yang lebih menyentuh berkaitan dengan manajemen isu, dan bergandengan tangan dengan berbagai pihak. Mereka juga diminta mulai memperhatikan isu di media sosial dan menggunakan strategi baru dalam menanganinya. 

"Sentuhan emosional dan kedekatan dengan audience-nya perlu mendapat perhatian. Beberapa catatan penting adalah lebih cepat dan tanggap terhadap isu sensitif yang berkembang liar di media sosial, pemetaan isu dan aktor yang lebih baik, menambahkan influencer dengan menggandeng berbagai pihak," kata Rustika. 

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil berpandangan, prestasi Polri semakin baik setiap tahunnya. Dimulai dari pembinaan SDM, pembinaan penguatan organisasi di tubuh Polri dan pembentukan satgas-satgas dengan pola kerja yang dianggap luar biasa.

"Dengan prestasi Polri yang kian membaik, kepercayaan masyarakat pun semakin meningkat dengan menginginkan Polri hadir di tengah-tengah masyarakat," ujar Nasir. 

Dengan prestasi dan kepercayaan masyarakat seperti sekarang, kata dia, Polri diharapkan dapat terus memberikan yang terbaik untuk melayani masyarakat, dengan mempertahankan apa yang sudah dicapai. 

"Karena, reformasi keamanan merupakan suatu hal integral, demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan Polri telah melakukan hal tersebut dengan baik," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya