Sofian Sibarani Perancang Ibu Kota Baru RI Ungkap Inspirasinya
- abc
Elemen penting apa saja yang ada dalam rancangan anda untuk Ibu Kota baru?
Kita punya dua sumbu utama. Pertama adalah sumbu antara manusia, alam dan Tuhan, seperti yang kita lihat di Yogyakarta, Jawa, Bali, dan kota-kota lainnya.
Jadi bagaimana kita meciptakan keselarasan hubungan antara hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Tuhan, itu menjadi sumbu utama kita dalam membuat "masterplan". Titik nolnya adalah istana, lalu turun ke Danau Pancasila, yang menjadi sumbu kebangsaan kita dengan memperlihatkan hubungan antara manusia, alam dan Tuhan.
Kemudian ada axis yang melintang, yakni pemerintahan, dengan trias politika ya, ada ekselutif, legislatif dan yudikatif. Jadi kami sebar tiga fungsi di tiga titik berbeda. Satu ada di tengah-tengah, yakni istana sebagai lembaga eksekutif. Lembaga legislatif di sebelah kanan, kemudian yudikatif sebelah kiri. Sementara kantor kementerian berada di antara ketiganya.
Apa saja tantangan dalam merancang Ibu Kota baru ini?
Lokasinya masih cukup jauh, dari kota Balikpapan masih 30-40 kilometer, sehingga butuh akses untuk bisa menuju kesana. Kedua, kondisi temperatur yang tinggi. Ketiga, ada banyak ekosistem atau lingkungan yang sensitif. Jadi, kita harus hati-hati, tidak merambah daerah yang alami, yang terproteksi, atau jika ada spesies bekantan. Kita harus hati-hati dan benar-benar memilih lokasi yang aman.
Bekantan, monyet berhidung panjang yang menjadi maskot fauna Kalimantan Selatan kini sudah terancam.
Foto: Flickr CC, Imtiaz Ahmed