Akademisi Muslim Uighur Hilang, China Bantah Menghukum Mati
- bbc
VIVA – China menyanggah telah menghukum mati seorang akademisi Uighur setelah PBB menyatakan khawatir akan nasib Tashpolat Tiyip. Kementerian Luar Negeri China mengatakan kasus hukum Tiyip masih terus berlanjut dan "haknya dilindungi berdasarkan hukum."
PBB menyerukan agar Beijing mengumumkan keberadaan Tiyip dan mengizinkan keluarga untuk mengunjunginya.
Organisasi Hak Asasi Manusia, Amnesty International mengatakan September lalu bahwa Tiyip secara diam-diam telah disidangkan secara tidak adil dan khawatir dia akan segera dieksekusi.
Tiyip, seorang pakar geografi dan mantan rektor Universitas Xinjiang, adalah salah satu dari banyak intelektual Uighur yang dikhawatirkan organisasi HAM menghadapi persekusi di China.
China dituduh menahan sekitar satu juta orang Uighur di kamp de-radikalisasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan dalam keterangan Jumat (27/12), Tiyip "dicurigai melakukan korupsi dan penyuapan.
Amnesty Internasional mengatakan Tiyip didakwa melakukan "separatisme" setelah "menghilang" pada 2017. Tidak ada informasi tentang tempat penahanannya.