Gerhana Matahari Cincin di Lampung Hanya Bisa Diamati 75 Persen
- VIVAnews/Ardian
VIVA – Pengamatan fenomena gerhana matahari cincin yang muncul juga dapat diamati dari Lampung. Namun, penampakan fenomena langka itu dari Lampung hanya sekitar 75 persen.
"Jadi, piringan bulan menutupi piringan matahari sekitar 75 persen, sehingga seolah bentuk matahari itu seperti sabit. Tapi, gerhana matahari cincin yang penuh dapat dilihat di Riau dan Sibolga," ujar Dosen Prodi Sains Atmosfir dan Keplanetan Itera, Robiatul Mustaba, Kamis, 26 Desember 2019.
Menurut Robiatul, hal itu karena Lampung mempunyai lintang yang lebih rendah. Maka itu, tak bisa mengamati gerhana matahari cincin secara penuh.
"Tapi, durasi gerhana matahari cincin sebagian ini cukup lama, mulai kontak awal pukul 10.37 WIB. Kemudian nanti puncaknya pukul 12.30, dan terakhir proses lepas dari piringan matahari itu sekitar pukul 14.20 WIB," jelasnya.
Ia mengatakan, adanya fenomena ini bisa diketahui terjadinya perputaran rotasi atau revolusi bulan terhadap bulan. Begitupun rotasi atau revolussi bulan terhadap bumi serta bumi terhadap matahari.
"Gerhana matahari cincin ini terjadi karena geometris dari tiga objek yaitu matahari, bulan dan bumi berada pada garis lurus," tuturnya.
Dia mengungkapkan, posisi geometris tentu berpengaruh terhadap iklim dan cuaca. Tapi, kalau proses gerhana matahari ini tidak mempengaruhi apapun.
"Namun, untuk bisa melihat gerhana matahari cincin full di Lampung nanti akan terjadi lagi pada 21 Mei 2031," sebutnya.