Jalur Ekstrem Pemicu Bus Sriwijaya Masuk Jurang, Wali Kota Usul Ini

Tim gabungan saat evakuasi korban bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang
Sumber :
  • VIVAnews/Sadam Maulana

VIVA – Kecelakaan maut Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang terjun ke jurang Liku Lematang, Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa dini hari, 24 Desember 2019, mendapat perhatian serius pemerintah daerah.

Siap-siap! Polisi akan Panggil Perusahaan yang Pekerjakan Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang

Untuk mengantisipasi terjadinya kembali insiden tersebut, Pemerintah kota Pagaralam berencana mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk segera membangun Jembatan Layang Lematang Indah. Jembatan ini nanti melintasi Sungai Lematang.

"Pembangunan Jembatan Lematang sudah sangat mendesak agar kecelakaan seperti ini tidak kembali terulang," kata Wali Kota Pagaralam, Alpian Maskoni, Kamis, 26 Desember 2019.

Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Anak Sekolah Terbalik di Kabupaten Tapanuli Utara

Tragedi jatuhnya Bus Sriwijaya sedalam 75 meter hingga ke tepian Sungai Lematang sendiri mengakibatkan 35 korban meninggal dunia. Dari seluruh korban yang berhasil dievakuasi, hanya ada 13 penumpang saja yang selamat dari maut.

Menurut Alpian, dengan adanya Jembatan Lematang, setidaknya dapat memotong jalur ekstrem yang ada di lokasi jatuhnya tersebut. Kondisi jalan berliku naik turun tebing, serta memiliki tikungan yang tajam, memang sangat rentan mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Terpopuler: Kronologi Kecelakaan Truk Hantam Kru tvOne hingga Duel Berdarah di Jalanan Gresik

"Sebenarnya pemerintah daerah sudah pernah mengusulkan pembangunan Jembatan Lematang pada 2016 lalu. Perencanaan telah dibuat, termasuk juga desain dan rencana konstruksi sudah dibahas. Hanya saja sampai sekarang belum terealisasi," ungkap Alpian.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat tidak kunjung merelisasikan pembangunan jembatan dan hanya melakukan pelebaran jalan. Padahal keberadaan jembatan di jalur ekstrem sangatlah penting.

Dia berharap, dengan adanya peristiwa kelam ini dapat membuat pemerintah pusat bisa segera merealisasikan pembangunan jembatan. Terlebih, lokasi jatuhnya Bus Sriwijaya merupakan jalan nasional atau jalan yang dikelola negara. 

"Kami akan menjadikan insiden ini sebagai pintu masuk untuk mengusulkan kembali pembangunan Jembatan Layang Lematang Indah. Kebutuhan akan jembatan ini sudah sangat mendesak," jelasnya.

Untuk merealisasikan usulan pembangunan jembatan ini, Pemerintah kota Pagaralam sudah berkoordinasi dengan pihak Bappeda dan PU Provinsi Sumatera Selatan.

"Semua proposal tentang Jembatan Layang Lematang ini masih ada semua. Dokumen kelengkapan bahkan sudah lengkap, semua tinggal mengajukan saja. Jika disetujui maka akan bisa segera dibangun," harapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumatera Selatan, Alfrenzi Panggarbesi, juga telah melaporkan mengenai usulan tersebut kepada Gubernur, Herman Deru, untuk bisa duduk bersama dengan Pemkot Pagaralam, Balai Besar Jalan dan Jembatan serta pihak terkait lainnya untuk mengusulkan kembali pembangunan Jembatan Layang Lematang Indah.

"Demi kemanusian, Jembatan Layang Lematang harus kembali diusulkan. Karena dengan dibangunnya jembatan tersebut maka pengguna jalan tidak lagi melewati jalur ekstrem Liku Lematang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya