3.000 Eks Kombatan GAM Akan Berkumpul
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Sekitar 3.000 mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan menggelar pertemuan dan konsolidasi internal di Kompleks Meureu, Aceh Besar, atau di lokasi pemakaman Hasan Tiro, pada Senin, 23 Desember 2019.
Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Azhari Cage, mengatakan kegiatan ini hanya bentuk silaturahmi antarkombatan GAM, untuk memperingati dua agenda besar di bulan Desember, yaitu deklarasi GAM pada 4 Desember dan memperingati 15 tahun tsunami Aceh, pada 26 Desember.
Pertemuan itu, kata Azhari, tidak terkait dengan agenda politik. Hanya pertemuan biasa yang sudah lama diwacanakan, untuk para mantan kombatan setelah GAM dan Indonesia berdamai.
"Ini murni silaturahmi dan konsolidasi internal, tidak terkait dengan agenda politik. Ini langkah yang tepat untuk silaturahmi Ban Sigom Aceh tidak terkait dengan agenda macam-macam," kata Azhari Cage saat dikonfirmasi, Kamis, 19 Desember 2019.
Tujuan kegiatan ini, lanjut dia, untuk mempertemukan kembali para kombatan yang selama ini terpencar. Ia menilai alasan pemilihan tempat di Meureu, karena lokasi itu menjadi tonggak sejarah pertemuan pertama GAM dan tempat yang sakral.
Undangan yang akan dipastikan datang berasal dari seluruh Komite Peralihan Aceh (KPA)/GAM dari tingkat pusat, daerah hingga kecamatan. Kemudian panglima wilayah, Inong Balee dan eks GAM Tripoli.
Namun, pihaknya tidak akan mengundang pimpinan partai politik yang ada di Aceh. Sebab, kegiatan ini hanya bisa dihadiri oleh internal GAM saja.
Azhari mengingatkan agar pihak kepolisian tidak menaruh curiga dengan kegiatan yang bertajuk 'Ban Sigom Aceh' itu. Sebab, kegiatan tersebut tidak ada hubungannya dengan agenda politik. Azhari mengajak aparat untuk ikut mensukseskan pertemuan tersebut.
"Ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik. 2022 masih jauh, apalagi 2024. Ini pertemuan GAM dan silaturahmi biasa. Jangan dikaitkan dengan agenda macam-macam," katanya.