Logo BBC

Jiwasraya: Dari Gagal Bayar Klaim Triliunan Rupiah dan Dugaan Curang

Pemerintah sudah memiliki skenario untuk menangani masalah kekurangan modal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yakni dengan cara pembentukan anak usaha PT Jiwasraya Putra. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta.
Pemerintah sudah memiliki skenario untuk menangani masalah kekurangan modal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yakni dengan cara pembentukan anak usaha PT Jiwasraya Putra. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta.
Sumber :
  • bbc

Dalam suratnya, Jiwasraya menyampaikan penundaan pembayaran klaim sebesar 802 miliar Rupiah dan menawarkan kepada nasabah untuk memperpanjang jatuh tempo polis dengan kompensansi bunga 7,5%, dan 5% ke nasabah yang tidak mau.

Setahun bergulir, pada November 2019, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, yang mengurusi bidang keuangan dan perbankan, terungkap Jiwasraya membutuhkan dana 32,98 triliun Rupiah demi memperbaiki permodalan.

Hingga akhirnya pada Senin (16/12) lalu, di depan anggota DPR RI, pimpinan Jiwasraya melempar handuk putih untuk memenuhi klaim polis nasabah yang mencapai Rp12,4 triliun pada Desember 2019 ini.

"Jiwasraya tak bisa membayar (polis) karena sumbernya dari corporate action. Saya minta maaf ke nasabah (pemegang polis)," ujar Hexana dalam rapat komisi VI DPR RI, Senin (16/12).

Sebelumnya, dalam salinan rapat kerja yang dibacakan oleh Hexana Tri Sasongko di DPR, Kamis (7/11), terdapat empat penyebab keuangan Jiwasraya terganggu, yaitu:

  1. Kesalahan pembentukan harga produk saving plan yang ditawarkan dengan jaminan return sebesar 9% hingga 13% sejak 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun.
  2. Lemahnya prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi juga menekan likuiditas Jiwasraya.
  3. Adanya rekayasa harga saham.
  4. Tekanan likuiditas dari produk saving plan yang berakibat pada penurunan kepercayaan nasabah.

Bagaimana nasib uang nasabah?