Menyusuri Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Bersama Jokowi

Jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated atau layang, resmi beroperasi setelah 34 bulan dibangun. Setelah diresmikan penggunannya oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu. VIVAnews berkesempatan menjajal pertama kalinya jalan itu bersama Presiden Jokowi.

Total Sudah 835 Ribu Kendaraan Keluar Jakarta Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini dimulai dari ujung timur jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated itu, yakni di Karawang Barat. Lokasi peresmian, tepat di KM 38 jalan tol layang itu. Laju kendaraan tidak terlalu kencang. Antara 60-70 km per jam. 

Merasakan sensasi jalan layang yang tepat berada di tol Jakarta-Cikampek I itu, sebenarnya layaknya jalan layang lainnya. Dari atas tampak pemandangannya beberapa ruas sawah, perkampungan dan sejumlah pabrik. Dengan kecepatan yang hanya 60-70 km per jam, rombongan kepresidenan tiba di lokasi peresmian KM 38 hanya dalam waktu waktu 15 menit.

Hindari Macet Nataru, Ini Berbagai Jalur Alternatif ke Puncak Bogor yang Bisa Dipilih

Jalan tol ini melintasi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Jalan tol Jakarta-Cikampek Layang merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia, karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek. 

"Banyak keluhan yang masuk kepada saya, kalau sudah lewat Tol Jakarta-Cikampek, macetnya bisa berjam-jam. Dan kita harapkan dengan selesainya Jakarta-Cikampek II Elevated ini, persoalan itu sudah tidak kita dengar lagi," ujar Presiden Jokowi.

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 490 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Kilometer 28, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Jalan tol Jakarta-Cikampek, memang menjadi salah satu akses yang disebut kemacetannya sangat horor. Kami, pada pagi harinya saat menuju Karawang juga sempat terjebak di kemacetan jalan tol Bekasi. 

"Bayangkan ada 200 ribu kendaraan mondar mandir di atasnya," kata Jokowi.

Dengan begitu, jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini diharapkan bisa mengurai kemacetan, setidaknya 30 persen dari beban kendaraan yang ada di bawahnya, Tol Jakarta-Cikampek I. Keberadaan Tol Jakarta-Cikampek II ini juga diharapkan dapat mendukung Libur Natal 2019 dan tahun baru 2020, yang diprediksi lalu lintas kendaraan yang melewatinya meningkat dari biasanya.

Kecepatan tak boleh melebihi 80 km per jam

Berkendara di tol baru ini disarankan tidak melebihi kecepatan rata-rata yakni 80 km per jam. Korps Lalu Lintas Polri merekomendasikan kecepatan kendaraan di jalan itu 70 kilometer per jam. Para pengendara akan dipantau oleh electronic traffic law enforcement (E-TLE) dan para pelanggarnya akan mendapat e-tilang.

Rasanya imbauan itu harus benar-benar menjadi perhatian para pengguna jalan. Bagaimana tidak. Jalan tol sepanjang 36,4 km itu sama sekali tidak ada akses turunnya.

Tidak juga bisa memutar balik sembarangan. Hanya bila dalam keadaan darurat saja. Karena sepanjang itu adalah elevated atau layang, maka tidak salah jika kesiapan kendaraan baik fisik maupun bahan bakar, harus benar-benar diperhatikan. 

Untuk proses evakuasi, ketika terjadi sesuatu di tengah-tengah jalan Tol Japek ini, hanya disediakan tangga turun ke bawah. Itupun tidak semua titik, beberapa titik saja di sejumlah KM yang diberikan tangga turun untuk proses evakuasi. Hanya ada 8 akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting. 

"Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange, yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di bawah jalan tol layang Bogor Outer Ring Road (BORR) Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat

Tidak semua kendaraan besar bisa melintas di atasnya. Hanya golongan tertentu, yang diizinkan melewati jalan tol layang terpanjang di Tanah Air itu. Yakni kendaraan bertonase golongan I dan II. Golongan ini adalah kendaraan bertonase ringan. Sementara Golongan II dan IV dianggap bisa menimbulkan kemacetan, karena laju kendaraan kedua golongan ini terbilang lambat.

Pada KM 38 jalan tol layang Japek menuju Jakarta, perjalanan mulai bervariasi. Karena ada beberapa titik yang menurun, dan ada juga yang menanjak. Kontur jalan yang bergelombang mengharuskan pengendara berhati-hati selama dalam perjalanan.

Jalanannya juga tidak begitu mulus. Sehingga laju kendaraan ikut bergelombang. Namun memang ini sengaja dibuat, agar pengendara yang melaju tidak terlalu memacu kendaraan yang terlalu cepat, atau setidaknya tidak membuat ngantuk pengendara yang dapat berakibat fatal.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, menuturkan bahwa desain jalan yang bergelombang itu lantaran menyesuaikan kondisi jalan di bawah tol tersebut. Dia mengakui sambungan tiang pancang belum sempurna sehingga pengendara mobil akan merasakan sedikit lompatan ketika melewati jalan tersebut dan cukup berbahaya jika dilalui dengan kecepatan tinggi.

"Tapi Pak Dirjen Bina Marga mau memperbaiki itu dalam waktu dekat. Jadi pas kita lewat situ sebenarnya kayak model polisi tidur, tapi kalau kecepatan tinggi itu potensinya kayak lompat sedikit. itu yang bahaya," kata dia.

Sepanjang jalan tol layang terlihat di sisi kiri dan kanan pengerjaan proyek layang kereta cepat dan LRT. Kendaraan iring-iringan presiden pun keluar di daerah Cikunir. 

Masyarakat umum bisa melintasi jalan tol Layang Japek, yang dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk dengan biaya konstruksi sebesar Rp11,69 triliun, ini mulai 15 Desember 2019 secara gratis selama libur Natal dan Tahun Baru. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya