BNBP Prediksi Sederet Potensi Bencana di Tahun 2020
- ANTARA FOTO
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan potensi kebencanaan di tahun 2020. Ratusan daerah dinyatakan rawan terkena dampak bencana banjir, gempa bumi, hingga erupsi gunung berapi.Â
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan sebanyak 489 kabupaten atau kota berada dalam potensi bahaya banjir intensitas sedang dan tinggi.
"Jumlah penduduk terpapar dari bahaya banjir sedang-tinggi sebanyak 63,7 juta jiwa," kata Agus di Graha BNPB, Jalan Pramuka Jakarta Timur, Selasa 17 Desember 2019.
Selain itu, sejumlah daerah disebut masih rawan terjadi gempa di jalur subduksi atau pertemuan lempeng maupun di jalur sesar. Data BNPB menyebutkan ada 214 sumber gempa baru yang tersebar di Jawa (37), Sulawesi (48), Papua (79), serta Nusa Tenggara dan Laut Banda (49).
"Kita banyak sekali terjadi gempa, jadi potensinya sangat tinggi di Indonesia. Ini ada zona Papua, zona Jawa bagian selatan, Sumatera bagian barat. Ini adalah zona-zona yang prediksi gempanya di atas (magnitudo) 8, prediksi para ahli di atas (magnitudo) 8, tapi kita tidak tahu kapan terjadinya," kata Agus menambahkan.
Selain itu, Agus menyebut 75 kabupaten/kota di Indonesia berada di daerah bahaya sedang-tinggi erupsi gunung api. Sebanyak 127 gunung api aktif dan ada 3,5 juta penduduk terpapar bahaya sedang tinggi dari erupsi gunung api tersebut.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bulan Desember dan Januari adalah bulan berbahaya untuk bencana hidrometeorologi. Di bulan yang masuk musim penghujan, diprediksi akan rawan bencana banjir hingga tanah longsor.
"Karena Desember sampai Januari adalah bulan-bulan yang berbahaya karena biasanya terjadi bencana besar. Kita tidak mengharapkan, ini hanya catatannya bahwa biasa terjadi bencana yang besar seperti banjir, gempa, longsor, dan sebagainya," ujar Agus.
Menurut Agus, BNPB memprediksi akan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah dan telah menyiagakan kekuatan yang ada untuk mengantisipasi bencana. Selain itu, BNPB juga telah membentuk tim di empat area untuk mitigasi bencana.
"Jadi ada area Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara ada timnya dari BNPB dibentuk ada koordinatornya. Wilayah 2 ada Sulawesi, Kalimantan, NTT, ada timnya. Di Sumatera ada timnya, di Jawa-Bali juga ada timnya. Jadi wilayahnya ada empat, BNPB ditugaskan untuk memonitoring, mengawasi, dan menyiapkan (antisipasi bencana banjir dan tanah longsor)," katanya. (ren)
Â