Tinjau Ibu Kota Baru, Mobil Menteri Hampir Anjlok ke Jurang
- VIVAnews/Agus Rahmat
VIVA – Mobil yang membawa para menteri Kabinet Indonesia Maju dan staf khusus Presiden Joko Widodo, hampir anjlok ke dalam jurang.
Insiden itu terjadi, dalam perjalanan ke Ibu Kota RI yang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.
Perjalanan ke lokasi, dilakukan usai peresmian Tol Balikpapan-Samarinda. Jalan berliku dan turunan tajam, harus dilalui. Kondisi jalan tidak selalu mulus. Semakin berat lantaran hujan turun.
Kondisi menegangkan terjadi ketika sudah mendekat ke arah titik Ibu Kota baru yang ingin dikunjungi Presiden Jokowi.
Sekitar 50 lebih wartawan dan beberapa menteri menggunakan iringan kendaraan elf Toyota Hiace berpelat KT 7321 K. Mobil menteri ditumpangi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PU Basuki Hadi Muljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, hingga Jubir Presiden Fadjroel Rahman.
Jalanan mulai terasa berat saat memasuki kawasan PT Itci Hutan Manunggal. Dari kawasan ini dibutuhkan perjalanan sekitar 4-5 km baru sampai ke titik yang dikunjungi.
Namun jalanannya belum terlalu keras. Sementara kondisi jalan tanjakan dan turun ekstrem. Di sekeliling, nampak hutan gundul.
Namun kendaraan yang ditumpangi para menteri dan Jubir, tiba-tiba tersendak di tanjakan sebelum berbelok. Posisinya di kanan jalan. Sementara ada jurang dangkal di sebelahnya.
Begitu tahu mobil ditumpangi tak kuat menanjak dan posisi dekat jurang, para menteri terpaksa keluar mobil dan berjalan menuju mobil lain. Fadjroel mengakui sempat was-was melihat situasi jalan yang seperti itu.
"Ternyata di kanan jurang. Kita langsung turun ganti mobil," kata Fadjroel, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.
Namun begitu tiba di titik yang akan dibangun Ibu Kota baru, dengan disuguhkan pemandangan yang cukup indah, para menteri tetap terus melanjutkan perjalanan dengan medan yang cukup licin. Sedangkan, rombongan wartawan tidak semuanya bisa mendekat ke titik lokasi lantaran kendaraan yang tidak memungkinkan.
Hingga acara peninjauan selesai, mobil tersebut masih di lokasi. Mobil itu terpaksa ditarik menggunakan mobil milik TNI.