9 Siswa Dirawat, Brimob Sebut Bukan Tersambar Petir
- VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Jumlah peserta didik Pusat Pendidikan Brigade Mobil (Brimob) yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur, ternyata sembilan orang, bukan lima seperti kabar sebelumnya. Namun, mereka dirawat bukan karena tersambar petir, melainkan karena kelelahan.
Mereka dirawat di antaranya di ruang Teratai 1, 2, 3, 4, dan Teratai 5, serta di lantai dua. Pada Selasa pagi, 17 Desember 2019, Kepala Korps Brimob Inspektur Jenderal Polisi Anang Revandoko dan Kabid Kesjas Korps Brimob Komisaris Besar Polisi Djarot Wibowo menjenguk mereka di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Kondisi mereka yang dirawat mulai membaik.
Kesembilan siswa Brimob yang dirawat itu termasuk dalam rombongan siswa Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) yang tengah menjalani pelatihan, dengan mendaki Gunung Welirang melalui Gunung Ringgit, Kabupaten Pasuruan, pada Senin, 16 Desember 2019. Sesampai di puncak Gunung Ringgit, hujan lebat mengguyur lokasi sekitar.
Petir menyambar dan melukai tiga siswa bernama Wisnu Sakti S, Fredy Kusdianto, dan Rizky Setiawan Pratama. Ketiganya meninggal dunia. "Yang tiga (meninggal karena) tersambar petir, kalau yang sembilan karena faktor kelelahan saja. Kondisinya baik semua, hanya luka lecet saja," kata Kabid Kesjas Korps Brimob Komisaris Besar Polisi Djarot Wibowo.
Adapun jenazah tiga korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa pagi tadi dan dipulangkan ke Riau, Magelang, dan Ponorogo. Djarot mengatakan, Brimob akan memberikan penghargaan kepada mereka. "Nanti akan dibicarakan," ujarnya.
Djarot menjelaskan, pelatihan yang diikuti korban merupakan proses akhir dari Dikbangspes. "Latihan rutin, latihan biasa dan sudah final untuk pembaretan Brimob. Jalur itu merupakan jalur yang biasa dilalui saat pembaretan," katanya.