KPK Minta Imigrasi Cegah Nurhadi dan Menantunya ke Luar Negeri

Dua Wakil Ketua KPK La Ode Muhammad Syarif (kanan) dan Saut Situmorang (kiri) didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah (tengah) bersiap memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melayangkan surat ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk melarang mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya bepergian ke luar negeri.

Jelang Fit and Proper Test, KPK Ingatkan DPR Pilih Capim Berintegritas

Pencegahan tersebut berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung tahun 2011-2016.

Pada kasus itu, Nurhadi dan menantunya, yakni Rezky Herbiyono, dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong Vs Kejagung Digelar di PN Jaksel Hari Ini

"KPK mengirimkan surat pelarangan ke luar negeri pada pihak Imigrasi, yaitu terhadap tiga orang tersangka NHD, RHE dan HS," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di kantornya, Senin malam, 16 Desember 2019.

Saut menjelaskan, masa cegah ketiganya sudah berlaku pada 12 Desember lalu dan terhitung selama 6 bulan ke depan. Langkah ini dilakukan agar saat mereka dipanggil penyidik, ketiganya tidak sedang berada di luar negeri.

Soal Penetapan Tersangka Tom Lembong, Pakar Hukum sebut Kejagung Dikriminatif

Di samping itu, lanjut Saut, KPK juga telah mengirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) pada ketiganya sebagai pemenuhan hak para tersangka.

Pada perkara ini, penyidik pun telah menggeledah rumah Hiendra di Jakarta dan menyita sejumlah dokumen, serta barang bukti elektronik.

Saut menambahkan, tim penyidik juga telah memeriksa sembilan orang saksi dari unsur direktur utama beberapa perusahaan swasta, PNS, dan pegawai bank atas perkara tersebut.

"KPK sangat berharap, selain agar perkara ini tugas dalam proses hukum, supaya perkara ini juga jadi pembelajaran agar tidak ada lagi praktek mafia hukum ke depan, yaitu oknum-oknum yang diduga memperjualbelikan kewenangan, pengaruh dan kekuasaan untuk keuntungan sendiri," kata Saut. (ren)

Ivan Sugianto dan Ahmad Sahroni

Rekening Ivan Sugianto Diblokir, Ahmad Sahroni Sebut Ada Dugaan Aktivitas Ilegal

Rekening milik Ivan yang tercatat sebagai pengusaha kelab malam di Surabaya, kini diblokir oleh PPATK. Ahmad Sahroni sebut ada dugaan aktivitas ilegal.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024