Sandiaga Uno: Pasca Pilpres, Belum Ada Terobosan yang Mengigit
- Istimewa
VIVA – Sandiaga Uno mengkritik pasca pilpres belum ada terobosan yang menggigit terkait kemudahan berbisnis. Ia menegaskan kritik ini disampaikan sebagai sahabat.
"Yang harus kita cermati adalah iklim usaha kita yang belum membaik, ease of doing bussiness kita masih di level 70-an," kata Sandiaga dalam mukernas PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu 14 Desember 2019.
Ia mengatakan malam ini akan duduk dengan Bahlil dari BKPM dan akan berikan pandangan sebagai sahabat. Pasalnya, saat ini lebih banyak cerita soal kemudahan menarik investor asing.
"Setelah pilpres kemarin belum ada satu kebijakan terobosan yang betul-betul menggigit, banyak cerita-cerita tentang kemudahan-kemudahan, banyak cerita menarik investor asing tapi kalau investor dalam negeri saja tak bisa kita tahan bagaimana kita menarik investor luar negeri," kata Sandiaga.
Menurutnya, sebagai yang berada di luar pemerintahan, bisa menggenapi tugas dengan memberikan pandangan kritis dan konstruktif. Sehingga ada check and balance.Â
"Saya yakin bukan hanya tugas oposisi tapi tugas kita semua di sini untuk berikan masukan," kata Sandiaga.
Sandiaga berharap adanya kemudahan berbisnis dan menarik investor, pertumbuhan Indonesia bisa mencapai 6-7 persen. Sehingga Indonesia tak seperti 'anak hilang'.
"Kita ingin Indonesia bisa tumbuh di atas 6-7 persen, dan ekspor kita bisa kita genjot di atas 9-10 persen. Dan Indonesia menjadi kembalinya si anak hilang," kata Sandiaga.
Sandi menceritakan pada tahun 1980-1990-an, Indonesia juara ekspor. Bahkan Indonesia menjadi salah satu the darling of investment destination.Â
"Tapi sekarang kita sepertinya hilang dari global production supply change. Kita tak jadi lagi bagian supply change. Kita hanya jadi pasar, ini kita harus pastikan ini kita ubah mindset kita," kata Sandi.
Sandi menjadi salah satu yang diundang PPP menjadi pembicara. Selain Sandi, ada juga Mendagri Tito Karnavian yang akan berbicara soal pilkada.