Perpisahan Istri dengan Polisi yang Tewas: Dadah Sayang
- VIVAnews / Yandi Deslatama (Serang)
VIVA – Pemakaman almarhum Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala IV, diwarnai isak tangis keluarga. Bahkan sang istri, Novi Septiyani, kerap kali pingsan dan tak kuat menahan tangis air matanya.
Sang istri bahkan harus dipapah untuk pulang ke rumahnya, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari pemakaman.
"Assalamualaikum sayang, dadah sayang," itu yang dikatakan Novi saat akan meninggalkan pusaran suaminya, di TPU Kampung Nagrog, RT 01 RW 01, Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu 14 Desember 2019.
Pemakaman Saepul dilakukan secara militer, dipimpin langsung oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten, Kombes Pol Reza Herasbudi. Reza mengaku bahwa Saepul merupakan personel Polri yang teguh dalam menjalankan tugasnya, selama menajdi personil Satgas Tinombala.
"Kita merasa kehilangan, sebagai rekan yang memegang teguh tugasnya secara profesionalitas. Dia menjalankan tugas negara, sebagai prajurit yang rendah diri dan patut kita berduka atas kehilangan ini. Ini menjadi beban moral bagi kita yang hidup, yang telah mendahului kita," ujar Dansat Brimob Polda Banten, Kombes Pol Reza Herasbudi, sembari sesekali menyeka air matanya, di tempat yang sama.
Dia berharap, seluruh rekan di korps Polri, terutama Satuan Brimob, rekan sejawat dan keluarganya, untuk bisa secara ikhlas memaafkan perbuatan almarhum selama masih hidup, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Tak lupa, Reza meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia, bagi almarhum Saeful, agar dilapangkan kuburnya, serta keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan. Karena, Saeful yang merupakan personil Polri, tetao manusia biasa.
"Sebagai manusia biasa, kita tidak bisa lepas dari rasa duka dan sedih. Semoga Tuhan memberikan ketabahan bagi kita yang ditinggalkan. Marilah kita lapangkan dada untuk memaafkan beliau, sebab sebagai manusia biasa, beliau tidak luput dari kekhilafan dan kealpaan," kata dia.