Bagi Nadiem Makarim, Penghapusan Ujian Nasional Baru 'Ronde Pertama'
- bbc
Menanggapi berbagai kritik, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan bahwa standar nasional untuk kelulusan dalam kurikulum 2013. Namun, cara penilaian dan bentuk tesnya seharusnya menjadi kedaulatan sekolah, tak lagi didikte oleh pemerintah.
"Kenapa, karena hanya sekolahlah yang mengetahui kapabilitas dan level anak. Hanya sekolah yang bisa mengadaptasi suatu pertanyaan dan kompetensi dalam muatan kearifan lokal dengan konteks yang baik," tuturnya di hadapan para anggota DPR.
Adapun perihal sekolah yang belum siap untuk membuat asesmen, Nadiem mengatakan mereka bisa menggunakan soal-soal dari USBN atau UN. Pada akhirnya, memberi kemerdekaan berarti tidak ada paksaan bagi sekolah untuk menggunakan sistem asesmen.
"Tidak ada paksaan. Bagi yang belum siap, bagi yang masih mau belajar menggunakan cara penilaian baru. Silakan. Itu haknya sekolah.
"Tapi bagi sekolah-sekolah bagi guru yang sudah siap, bisa maju duluan. Dan itu tentunya tidak akan kita tinggalkan sendiri, kita akan selalu memberikan contoh-contoh."
Wacana menghapus ujian nasional sudah lama bergulir. Ketika Anies Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan, ia mempertahankan ujian nasional tapi bukan sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa.
Ketika menggantikan Anies sebagai Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy mengkaji rencana mengembalikan posisi ujian nasional sebagai penentu kelulusan siswa. Namun rencana ini tidak sempat terwujud hingga Nadiem menggantikan Muhadjir Oktober lalu.