Billy, Stafsus Milenial Jokowi Soroti Perbaikan SDM di Papua
- Istimewa
VIVA – Staf Khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar, melayangkan kritiknya terhadap pembangunan berkelanjutan di Papua. Menurutnya, upaya yang seharusnya dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM).
Billy menyinggung pembangunan harus memberi kesempatan para pemuda untuk berkembang. Bukan sekedar angka-angka untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Jangan hanya pelaporan dalam bentuk angka dan kertas saja. Implementasi SDGs harus mampu menyasar hingga ke seluruh masyarakat Papua secara nyata termasuk masyarakat kita yang tinggal di daerah pedalaman," kata Billy, dalam siaran persnya, Rabu 11 Desember 2019.
Billy menyampaikan hal ini dalam Konsultasi Publik : Rencana Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDGs) di Hotel Fame, Jayapura. Dalam acara tersebut, hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Yohanis Walilo, Staf Ahli Gubernur Papua, R. Rumbiak, dan perwakilan dari Kesektariatan SDGs Pusat.
Dia menekankan kembali perhatian utama yang harus dilakukan di Papua adalah perbaikan kualitas SDM.
"17 tujuan pembangunan berkelanjutan dapat secara efektif tercapai, apabila manusia sebagai aktor utama telah mumpuni mendorong pembangunan tersebut," ujarnya.
Menurutnya, yang menjadi fokus adalah poin ke-4 dari 17 tujuan SDGs yang berbunyi 'Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkuaitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua'.
"Pembangunan di Tanah Papua, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta dan mitra pembangunan lainnya," jelasnya.
Kemudian, ia menambahkan dalam pembangunan SDM Papua diperlukan kolaborasi semua stakeholder. Mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, NGO, swasta maupun komponen pemuda.
"Apabila ini dapat terjadi dengan baik, Papua dapat menjadi contoh pencapaian pembangunan berkelanjutan dalam bentuk sinergitas positif," ujar pria kelahiran Yapen, Papua tersebut.