Nelayan Ditemukan Cuma Setengah Badan, Diduga Tewas Diserang Buaya

Ilustrasi Petugas memasang garis polisi di benda misterius di Trenggalek, Jawa Timur.
Sumber :
  • Repro Twitter

VIVA –  Warga Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, geger atas penemuan mayat seorang nelayan dalam kondisi tidak utuh. Diduga, nelayan yang diketahui bernama Sidik Kamso ini meninggal dunia akibat diserang Buaya Muara.

Kerugian Ditaksir Rp 60 Miliar, Puluhan Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal

Jasad Sidik ditemukan Senin kemarin, 9 Desember 2019, dalam kondisi sudah mulai membusuk. Di mana jasad yang ditemukan hanya setengah badan saja, dari kepala, kedua tangan, hingga ke badan. Sementara, potongan tubuh lainnya tidak ditemukan.

Dari informasi yang dihimpun, korban merupakan nelayan pencari Kepiting di perairan Sungai Bedawang Sungai Sembilang, Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin. Sebelum ditemukan tidak bernyawa, korban dilaporkan telah menghilang sejak beberapa hari lalu.

Viral! Polisi Singapura Diduga Intimidasi Nelayan Indonesia hingga Terlempar ke Laut

Camat Banyuasin II, Salinan, mengatakan bahwa dari informasi yang didapat korban merupakan warga Kecamatan Rantau Bayur dan benar telah ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh jasadnya.

"Benar ada mayat yang ditemukan tewas, tapi kita belum mengetahui apa penyebabnya. Pihak berwajib lagi menyelidiki. Tapi, dugaan sementara akibat serangan Buaya," ungkapnya, Selasa, 10 Desember 2019.

Tinggi Gelombang Laut Banten Diprakirakan Capai 2,5 Meter, Nelayan Diminta Waspada

Kondisi korban yang sudah hilang sebelah badannya itu, masih diduga akibat serangan binatang buas saat korban mencari Kepiting. Sementara jasad korban saat ini telah dimakamkan.

"Kita juga belum tahu korban bersama siapa mencari Kepiting dan itu baru dugaan dari informasi yang saya terima. Terpenting kepada nelayan agar berhati-hati dalam mencari Kepiting dan Ikan," jelasnya.

Seorang petugas Basarnas di tengah laut. (Foto ilustrasi).

Tiga Nelayan Cilacap Hilang Kontak di Perairan Selatan: Kronologi dan Operasi Pencarian Basarnas

Operasi pencarian Basarnas menghadapi tantangan cuaca di laut selatan yang sering kali ekstrem, serta luasnya area pencarian yang membutuhkan koordinasi intensif.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2025