60 Persen Donatur Dompet Dhuafa dari Kalangan Milenial
- VIVAnews/Arrijal Rachman
VIVA – Lembaga pengelola dana infak, zakat, sedekah dan wakaf, Dompet Dhuafa, mengungkapkan bahwa tren kedermawanan atau amal di Indonesia saat ini semakin bergeser dan didominasi oleh generasi milenial.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan mengatakan, 60 persen donaturnya merupakan generasi milenial, dengan rentang umur dari 20 tahun sampai dengan 35 tahun.
"Menariknya, era 2020 akan semakin semarak era milenial, bahwa mereka akan kelola ini. Terbukti himpunan wakaf setiap bulan 60 persen donaturnya 20-35 tahun, yang 5 tahun lagi mereka punya posisi tertentu," kata dia di Wisma Antara, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Dari besaran donatur tersebut, lanjut dia, jumlah donasi yang terkumpul hingga Oktober 2019 berada di kisaran Rp300-Rp340 miliar, dengan target hingga akhir tahun sebesar Rp450 miliar atau naik 28 persen dari tahun sebelumnya.
"90 persen sudah tersalurkan ke berbagai program khususnya di bidang ekonomi. Jadi kami perlu tekankan Dompet Dhuafa memotong lingkaran kemiskinan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan dakwah. Dengan masuknya dana zakat maka sang dhuafa akan produktif," katanya.
Karena itu, dia menegaskan, peranan lembaga filantropi saat ini yang telah marak dan didominasi oleh kalangan milenial akan mampu memberikan kontribusi besar bagi penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
"Filantropi semakin semarak di negeri ini bahkan world giving index yang dirilis oleh Charities Aid Foundation, negara paling dermawan itu Indonesia. Jadi kami sangat optimistis apabila dengan arus baru ekonomi Indonesia berkeadailan, ini jadi muatan buat Dompet Dhuafa," kata dia.