Kematian Babi di Sumut Akibat Hog Cholera Capai Puluhan Ribu Ekor
- VIVAnews/ Putra Nasution.
VIVA - Kurun waktu satu bulan belakangan ini. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut mencatat babi mati di provinsi ini, akibat ?virus hog cholera sudah mencapai 22.985 ekor. Angka besar ini, akan terus bertambah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DKPP Sumut, Mulkan Harahap, ?mengatakan jumlah kematian babi ini naik 100 persen dari laporan sebelumnya pada 22 November 2019, lalu dari data yang diterima instansinya.
"Hampir dua kali lipat dari data terakhir yang disampaikan pada 22 November 2019 lalu sebanyak 10.289 ekor," kata Mulkan kepada wartawan di Medan, Sabtu 7 De?sember 2019.
Puluhan ribu babi mati itu berada ?di 16 kabupaten/Kota di Sumut, seperti di Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing TInggi, Siantar dan Langkat.
"Di mana, sampai saat ini kematian babi itu positif karena hog cholera. Kalau terindikasi African Swine Fever (ASF) kita masih tunggu dari Menteri Pertanian," kata Mulkan.
Ia menyebutkan dari ?16 kabupaten yang terdapat kematian babi itu, terbanyak di Kabupaten Deli Serdang dengan angka 6.997 ekor. "Sedangkan yang tercatat kematian paling sedikit ada di Pematang Siantar hanya 12 ekor," tutur Mulkan.
Mulkan juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus bekerja melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menyemprotkan desinfektan, membuka posko, penguburan bangkai babi dan mencegah masyarakat membuang bangkai babi secara sembarangan.
"Kita masih terus melakukan sosialisasi, penguburan tetap dilakukan terhadap bangkai babi," kata Mulkan.