Jejak Harimau Sumatera Gentayangan, Ini Penjelasan BBKSDA Riau
- BBKSDA Riau
VIVA – Kemunculan Harimau Sumatera atau panthera tigris sumatrae sejak beberapa hari terakhir meresahkan warga di Pekanbaru, Riau. Apalagi jejak satwa predator tersebut banyak ditemukan di beberapa lokasi.
Seperti jejak harimau yang ditemukan di kawasan Karya Indah, Tapung, Kabupaten Kampar, 4 Desember 2019 kemarin.
Selanjutnya penemuan jejak harimau mengejutkan warga Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat 6 Desember 2019.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menjelaskan, temuan di Kualu Nenas memang terkonfirmasi jejak tersebut adalah jejak Harimau Sumatera.
Dari ukurannya diperkirakan sama dengan jejak yang ditemukan di Desa Karya Indah. Namun, untuk jumlahnya, belum dapat dipastikan.
Secara alamiah, Harimau Sumatera betina jarang ditemui bersamaan dengan Harimau jantan dan anaknya.
Tetapi, bila induk Harimau betina bersama anaknya biasanya itu masih di bawah 2 tahun atau belum lepas susu.
Dapat disimpulkan bahwa, Harimau Sumatera yang ditemukan di Karya Indah yang lalu adalah Harimau jantan remaja dengan umur sekitar 2 tahunan (baru akan lepas susu dari induknya).
Biasanya Harimau remaja seperti ini akan mencari daerah jelajah baru sehingga dia akan menjelajah meliputi daerah yang cukup luas sampai akhirnya dia menemukan homerange pastinya.
Namun, itu sangat membutuhkan waktu. Sebab, beberapa di antaranya karena ketersediaan pakan dan jelajah Harimau jantan lainnya yang tidak bisa overlap sesama Harimau jantan.
"Terkait dengan temuan jejak harimau di Desa Kualu Nenas, kami belum dapat memastikan mengenai jumlahnya karena analis jejak dan analis data lapangan lainnya masih berlangsung.
"Hal ini membutuhkan waktu untuk memastikannya karena harus melakukan survey pada areal yang cukup luas," kata Suharyono.