APPSI Minta Polisi Turun Tangan Usut Seringnya Pasar Kebakaran
- APPSI
VIVA – Pihak kepolisian diminta mengusut kasus kebakaran di sejumlah pasar di beberapa daerah. Ada dugaan kebakaran pasar karena disengaja karena terus berulang dan merugikan pedagang.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ferry Juliantono mengatakan keprihatinannya atas banyak pasar yang terbakar. Salah satunya yang menimpa Pasar Guntur, Garut, Jawa Barat.
Ferry juga sudah melakukan pengecekan langsung lokasi Pasar Guntur yang terbakar sebulan lalu. Meski menyisakan kios rusak parah dengan bercampur tembok gosong menghitam, sebagian kecil pedagang masih ada yang memilih tetap bertahan.Â
Para pedagang itu menurutnya hanya mengandalkan terpal bekas yang tak terpakai sebagai atap berlindung.
"Kami menduga ada faktor kesengajaan yang terjadi pada peristiwa kebakaran, karena dalam kurun waktu beberapa bulan ini kebakaran kembali berulang," kata Ferry, dalam keterangannya, Sabtu, 7 Desember 2019.
Dia mengatakan kepolisian mesti turun tangan dalam persoalan ini. Nasib pedagang yang tak jelas harus jadi perhatian.
"APPSI minta Kepolisian turun tangan soal ini, kebakaran pasar ini bencana atau rencana," tuturnya.
Ferry juga mengingatkan tanggungjawab pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pasar. Ia bilang pasar mesti punya syarat pengawasan yang baik. Mulai dari instalasi kelistrikan sampai sistem penanganan kebakaran dini. Seperti misalnya ketersediaan alarm kebakaran, sprinkler atau pemadam api otomatis sampai Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Cara itu menurutnya penting untuk mencegah area kebakaran meluas.
"Kami minta pasar dilengkapi dengan fasilitas instalasi listrik, alat pemadam kebakaran yang baik. Ini sebagai syarat pasar yang layak. Kasihan pedagang karena pasar tidak ditanggung asuransi," ujarnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Blok D Pasar Guntur Ciawitali, Rabu dini hari, 20 November 2019. 12 kios dilalap si jago merah cuma dalam kurun waktu dua jam.
Dari keterangan Ketua Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Guntur, Asep Kardian penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari salah satu kios penggilingan daging. Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran sebulan lalu itu merupakan yang kedua kalinya di Pasar Guntur. Kebakaran sebelumnya terjadi di Pasar Guntur pada Sabtu dini hari, 8 September 2019. Dari kebakaran itu, sebanyak 58 los dan kios pedagang hangus terbakar.