Habib Diduga Hina Wapres Masih Diperiksa, Status Ditentukan Hari Ini

Habib Jafar Shodiq
Sumber :
  • Screenshot video Youtube

VIVA – Habib Ja'far Shodiq bin Sholeh Alattas ditangkap penyidik Bareskrim Polri pada Rabu, 4 Desember 2019. Dia diciduk karena video ceramahnya yang diduga menghina Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Momen Kocak Warga Yogyakarta yang Kena Air Liur Babi saat Berangkat Kerja, Bikin Ngakak Netizen

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Ja'far ditangkap tim Siber Bareskrim Polri di rumahnya di Depok, Jawa Barat, lalu ditahan di kantor Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.

Ja'far masih dalam pemeriksaan penyidik Bareskrim Polri. Penangkapan Habib Ja'far merupakan tindak lanjut laporan polisi model A atau hasil penyelidikan sendiri dari Polri.

Inovasi UGM: Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi dalam Makanan, 5-10 Menit Langsung Ketahuan

"Barang bukti yang diamankan beberapa screenshot (tangkapan layar) dan video. Saat ini masih diperiksa," kata Argo, yang menyebut status hukum Ja'far ditentukan usai pemeriksaan selama 1 x 24 jam alias hari ini.

Video yang memperlihatkan Ja'far menghina Ma'ruf diibaratkan seperti hewan viral di media sosial. Video itu diunggah oleh Ja'far dalam akun Youtube-nya.

Potret Habib Jafar Sambut Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal Pakai Ojek Online

Dalam video itu, Ja'far mengisahkan ada seseorang yang tengah berguru ke Nabi Musa. Namun, setelah mendapatkan ilmu itu, sang murid justru menjual agamanya untuk kepentingan duniawi.

Ja'far menceritakan bahwa Allah kemudian mengubah orang itu menjadi seekor babi. Dia pun kemudian membandingkan dengan ustaz-ustaz bayaran di zaman sekarang.

"Berarti ustaz-ustaz bayaran apa? Apa? Apa? Saya tanya Ma'ruf Amin babi, bukan? Babi, bukan?" tanya Ja'far kepada jemaahnya. Hadirin pun serempak menjawab, "Babiii.”

Daging Babi

Hati-Hati! Ini Daftar Istilah Babi yang Sering Digunakan di Produk Makanan

Banyaknya istilah untuk olahan babi sering kali membuat konsumen kesulitan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar bebas dari unsur babi.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024