Komplotan Pembobol Kartu Kredit Surabaya Targetkan Warga AS dan Rusia
- Science News
VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap kasus pembobolan kartu kredit dalam operasi yang digelar pada Senin malam sampai Selasa, 2-3 Desember 2019. Sebanyak 18 pembobol alias hacker ditangkap.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setiawan mengatakan, polisi menggerebek sebuah toko bernama Berdikari di Jalan Balongsari, Kecamatan Tandes, Surabaya. Di toko itu komplotan pembobol yang semuanya berwarga negara Indonesia melancarkan aksinya.
"Senin melakukan penindakan terhadap jaringan tindak pidana menggunakan ITE atau skimming menggunakan kartu kredit untuk melakukan penipuan," kata Gidion kepada wartawan di Markas Polda Jatim, Surabaya.
Selain 18 pelaku pembobolan, di lokasi penggerebekan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya, 23 komputer, 29 monitor, 20 telepon genggam, dan puluhan buku rekening bank. "Masih kita lakukan pendalaman," ujar mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim itu.
Hasil penyelidikan sementara, komplotan hacker itu beraksi selama tiga tahun terakhir. Mereka beroperasi secara terorganisasi. Mereka cukup cakap melakukan aksinya karena memang memiliki basis keahlian sebagai pembobol. "Memang basisnya menggunakan ITE," ujar Gidion.
Sementara ini, diketahui mereka telah mengantongi keuntungan sebesar lebih dari 40 ribu dolar AS atau setara Rp564 juta. Tidak menutup kemungkinan lebih dari itu. "Sasarannya [warga] Amerika dan Rusia," kata Gidion.