Prabowo Ungkap Anggaran Pertahanan RI Terkecil di Asia Tenggara
- Puspen TNI
VIVA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut anggaran pembelian alat utama sistem persenjataan untuk pertahanan negara masih kecil. Jika dibandingkan negara-negara di kawasan regional, alokasi uang negara untuk kebutuhan pertahanan negara masih di bawah satu persen dari produk domestik bruto.
"Jadi anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita," kata Prabowo di kantornya, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Meski demikian, Prabowo menyampaikan, kemampuan pertahanan negara masih terbilang baik. Ada banyak hal yang harus menjadi perhatian juga, seperti mengedepankan penelitian dan pengembangan. Menurutnya, lima tahun ke depan industri pertahanan akan lebih ditingkatkan lewat politik anggaran.
"Ini yang sedang saya perjuangkan, supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita mengamankan kekayaan, kita supaya tidak dicuri bangsa-bangsa lain," katanya.
Prabowo dan wakilnya Sakti Wahyu Trenggono berencana melibatkan swasta dalam membangun industri pertahanan. Dia mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk membangun industri pertahanan nasional melalui badan usaha, baik milik negara ataupun swasta. Karena itulah dia belakangan kerap berkeliling ke sejumlah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertahanan.
"BUMN dan swasta kerja sama. Nanti kita bisa cari formulanya, akar masalah, BUMN lead integrator tapi semua swasta ikut dengan aktif," ujarnya.