Billy Cuit Kubu Sebelah Megap-megap, Jokowi: Saya Tak Masalah

Jokowi perkenalkan sejumlah staf khusus baru di Istana Negara
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo meminta agar Staf Khususnya, Billy Mambrasar  tidak dirundung atau di bully lantaran cuitannya di media sosial.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Dalam cuitannya melakui akun @kitongbisa dengan menampilkan diksi 'kubu sebelah' membuat banyak warganet merundungnya. Billy sudah meminta maaf dan menghapus cuitan itu.

Atas sikap itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pembelaannya. Ia menilai, Billy dan keenam staf khusus milenial lainnya adalah anak muda yang umurnya di antara 30 tahun. Jadi masih penuh semangat.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

"Namanya muda-muda kan, apa ya, mungkin semangatnya ya kan lebih dibanding yang tua-tua. Jadi kalau berbicara karena terlalu semangat biasa salah dikit dikit enggak apa-apa, anak muda kok. Dan juga sudah minta maaf," kata Presiden Jokowi, saat berdiskusi dengan wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

Kalaupun Billy sempat membuat cuitan yang menyinggung, menurutnya tidak ada persoalan. "Salah salah dikit dimaafkan. Buat saya enggak ada masalah," katanya.

Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah di Solo Jelang Pencoblosan Pilkada, Ada Apa

Sejak diperkenalkan pada Kamis 21 November 2019, kritikan terhadap pengangkatan ketujuh stafsus milenial memang ramai. Termasuk diantaranya adalah Waketum Gerindra Fadli Zon.

Bagi Jokowi, mestinya para milenial yang menjadi staf khusus ini diberi kesempatan yang luas untuk mereka mengembangkan potensi dan kemampuannya. Karena mereka bukanlah orang biasa.

"Masih pada proses, baru seminggu dua minggu sudah di bully. Berikan ruang yang selebar lebarnya pada anak anak kita untuk jadi pemimpin-pemimpin yang baik untuk melihat negara ini lebih luas," kata Jokowi.

Maka bagi Jokowi, tidak tepat mempersoalkan para staf khusus ini disaat mereka baru diberi kesempatan. "Baru sehari dua hari dikomentari yang enggak-enggak," katanya.

Sebelumnya,  Billy Mambrasar mencuit soal telah bekerja membahas soal Pancasila. Ia menyebut, hal itu membuat kubu sebelah megap-megap melalui akun twitter @kitongbisa.

"Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space,mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda,utk pengurangan pengangguran&angka kemiskinan," cuit Billy yang telah dihapus.

Ia pun memberikan klarifikasi melalui akun yang sama. Dia meminta maaf, karena mencuit kata 'kubu sebelah' dalam cuitan yang telah dihapusnya.

"Part 1: Assalamu'alaikum dan salam sejahtera utk kita semua. Sy pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yg muncul krn salah 1 cuitan sy yg menggunakan kata yg menimbulkan multitafsir, yaitu kata: "Kubu",.

"Saya dgn ini memohon utk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya krn kesalahpahaman tsb," cuit Billy. 

Ia pun menjelaskan, lahir dari perpaduan dua suku dan dua agama. Di antaranya Islam dan Kristen, lalu ayahnya Papua beragama Nasrani dan ibunya Surabaya beragama Islam.

"Part 4: kakak sy (almarhum),yg sulung: Yoppi Mambrasar beragama muslim dan menjalankan ibadah dgn taat&sungguh-sungguh. Beliau telah meninggal&dikuburkan secara muslim. Sepupu2 dari keluarga besar Ibu dari Jawa Timur beragama Muslim&sepupu2 dr Keluarga Besar Ayah beragama Nasrani," cuit Billy.

Ia juga menceritakan, dalam cuitannya soal adanya toleransi beragama dalam lingkungan keluarganya. Bahkan, saat peringatan hari raya Idul Fitri maupun Natal, mereka saling memberikan perhatian.

"Part 6: Sedari kecil sy diajari indahnya perdamaian&saling sayang yg diajarkan Islam&rasa kasih dr Kristen. Sy menyaksikan keindahan dr hidup di Indonesia d tengah2 keluarga kami&tdk pernah sekalipun sy menyatakan hal2 berbau ujaran kebencian&kecurigaan trhdp agama apapun,"kata Billy.

Ia pun kembali meminta maaf. Lalu, meminta dukungan agar dapat bekerja secara amanah. Dia menyadari, sebagai pejabat publik harus bertanggung jawab terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

"Part 7: Adapun sbg Pejabat Publik, sy bertanggungjwb bekerja bagi seluruh msykt Indonesia.Mohon dukungannya agar sy dpt bekerja secara amanah, objektif&jujur u/ seluruh bangsa Indonesia,apapun agamanya, sukunya&bahasanya. Mohon doa restunya&s
maafkan bila ada kekhilafan sy," cuit Billy

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya