Wamen Alue Dohong Kawal Kepentingan Suku Dayak soal Ibu Kota Baru
- abc
Sebagai putra Dayak pertama di kabinet, tugas menyiapkan ibu kota negara baru di tanah kelahirannya menjadi hal yang istimewa bagi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang baru Alue Dohong.
Ia berjanji akan memastikan lingkungan alam di kota baru itu akan terjaga serta masyarakat dan budaya lokalnya tidak akan terpinggirkan.
Dalam sejumlah kesempatan Presiden Joko Widodo mengatakan ibu kota baru yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan menjadi sebuah kota yang modern yang akan menjawab keinginan kehidupan kota yang belum ada di Indonesia.
Dikatakan ibu kota negara baru yang akan mengusung konsep forest city yang dilengkapi fasilitas dan Gedung-gedung ramah lingkungan yang dapat memberi kualitas hidup tertinggi bagi penghuninya. Untuk mewujudkan gagasan ini pula, Alue Dohong mengatakan saat ini instansinya tengah menyiapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang akan menjadi pedoman pembangunan kawasan ibu kota negara baru berkonsep forest city
"Terkait ibu kota negara baru prioritas KLHK thn 2019 adalah menyelesaikan KLHS. Ini kita lakukan dulu dalam rangka melihat kondisi yang sudah ada, baik daya dukung maupun daya tampung lingkungan disana. " katanya kepada Iffah Nur Arifah dari ABC Indonesia.
Bagi Wamen Alue Dohong, ini menjadi tahapan yang sangat penting dan mendapat perhatian khusus baginya.
Maklum sebagai putra Dayak, suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan, menurutnya ibu kota negara baru harus mencerminkan kekhasan pulau kelahirannya tersebut.
“Ibu kota negara baru itu nantinya harus merepresentasikan pulau Kalimantan yang tutupan hutan hujan tropisnya yang masih bagus, ada macam-macam spesies tanaman khas Kalimantan baik yang kayu maupun yang non kayu." kata Alue Dohong.