Golkar Mau Parpol Aktif Jalankan Peran Pendidikan Pancasila

Ketua Penyelenggara Golkar gelar pendidikan politik. Yahya Zaini
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Partai Golkar kembali menggelar pendidikan politik dengan melibatkan kader serta masyarakat. Dalam pendidikan politik kali ini, Golkar punya misi sebagai partai politik besar untuk aktif berperan dalam pendidikan ideologi Pancasila demi membantu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pendidikan politik ini diharapkan juga punya peran menguatkan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bernegara serta bisa menyumbangkan pikiran untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sejumlah petinggi Golkar seperti Ketua Umum Airlangga Hartarto ikut hadir dalam acara ini. Begitu pula beberapa tokoh perwakilan masyarakat.

“Pendidikan politik kali ini kita susun dengan tema berkaitan dengan pembangunan dan Pancasila agar pembangunan yang kita rencanakan dan laksanakan  berpegang teguh terhadap nilai-nilai Pancasila,”  kata ketua penyelenggara Pendidikan Politik, Yahya Zaini, seperti disampaikan dalam keterangannya, Kamis, 28 November 2019.

Dia mengingatkan pentingnya pendidikan politik di era sekarang karena tantangan mempertahankan Pancasila makin berat. Era digital dengan masifnya budaya asing dalam  persaingan global harus menjadi perhatian. Kata dia, nilai keluhuran Pancasila jangan sampai luntur.

Apalagi, menurutnya fenomena sosial belakangan disuguhkan dengan maraknya hoax yang memunculkan polarisasi sampai politik identitas. Persoalan itu yang mengganggu kehidupan bernegara.

“Penekanan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat penting mengingat rongrongan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terus terjadi,” tuturnya.

Maka itu, ia menekankan sebagai partai modern dan besar, Golkar harus ikut menjadi benteng menjaga Pancasila. Kata dia, Golkar harus aktif berperan mendorong pendidikan Pancasila agar bisa dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat. Peran parpol harus ditingkatkan dalam persoalan bangsa.“Jangan sampai pula, kita kehilangan pegangan dalam melakukan pengambilan kebijakan," jelasnya.

Terkait itu pula tujuan pemantapan ideologi Pancasila agar bisa mendorong pemerintah dalam memberikan saran soal kebijakan yang tepat dalam persoalan negara. Hal ini terutama menyangkut urusan ekonomi yang menjadi hajat hidup orang banyak. Ia menyinggung arus investasi yang masuk ke Tanah Air mesti memperkuat sektor riil.

Kepala BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar Buat Sosialisasi Pancasila ke Pegiat Medsos

Dengan penguatan sektor riil maka menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Diyakini jika dilakukan dengan kebijakan dan langkah tepat maka bisa mengurangi angka kemiskinan masyarakat.

“Melalui pendidikan politik yang bertemakan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan ekomomi ini diharapkan dapat selaras dengan cita-cita Pancasila," sebutnya.

Kampus Merdeka: Inovasi Pendidikan yang Melahirkan Generasi Siap Bersaing
Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024