Jokowi Dorong Layanan Kenotariatan Adaptif dengan Teknologi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kongres Notaris Internasional
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo dalam pembukaan International Congress of Notaries di Jakarta Convention Center (JCC), meminta notaris untuk memanfaatkan teknologi. Mengingat era disrupsi saat ini, membutuhkan kemampuan dalam pemanfaatan perkembangan teknologi. Termasuk oleh para notaris. 

Deddy Sitorus Sebut Ada 'Utusan' Minta Hasto Mundur dari Sekjen-Jokowi Jangan Dipecat dari PDIP

"Dulu tas notaris isinya pulpen, cap, materai, sekarang harusnya laptop, tablet yang terkoneksi internet," kata Presiden Jokowi, dalam sambutannya, Kamis 28 November 2019. 

Dengan begitu, kata Jokowi, kecepatan dalam mengurus sesuatu oleh klien bisa diwujudkan.  "Sehingga kalau klien butuh apa-apa bisa cepat diurus online, ini harus segera dimulai," ujar Presiden. 

Gaya Blusukan Dedi Mulyadi Masuk Gorong-gorong Mirip Jokowi 13 Tahun Silam, Tuai Pro Kontra Warganet

Jokowi mengatakan, jika perubahan tidak dilakukan oleh notaris dengan pemanfaatan teknologi, ia khawatir banyak yang akan meninggalkan jasa notaris ini. 

"Saya paham teknologi berubah cepat, tapi kalau notaris tidak berubah maka notaris akan tertinggal dan ditinggalkan klien-klien kita," tutur Jokowi. 

Survei LPI: Jokowi Dinilai Paling Tepat jadi Ketua Wantimpres

Dalam pengurusan administrasi, kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, juga sudah bisa cepat dan tidak perlu repot-repot. Tidak harus melakukan pertemuan tatap muka, karena penggunaan teknologi sudah memungkinkan orang yang berbeda tempat untuk bertatap langsung.

"Kehadiran fisik bisa dilakukan dengan pemanfaatan teknologi, bisa video call, tanda tangan elektronik tanpa kehilangan bukti elektroniknya, layanan kenotariatan adaptif dengan teknologi," jelas Jokowi. 

Maka dari itu, dalam Kongres Notaris Internasional ini, Jokowi berharap ada keputusan yang mampu menghadirkan terobosan-terobosan baru. "Terobosan-terobosan baru, inovasi meningkatkan kualitas dan mengukuhkan notaris di era disrupsi ini," kata Presiden. 

Gubernur Sumut, Bobby Nasution.(dok Pemprov Sumut)

Pemprov Sumut Utang DBH Rp 2,2 Triliun, Bobby Nasution Janji Bayar

Total kewajiban DBH yang harus ditransfer Pemprov Sumut kepada 33 kabupaten/kota selama periode itu mencapai sekitar Rp2,2 triliun

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025