Tanah Retak di Garut Bisa Bikin Rumah Ambruk
- VIVAnews/Diki Hidayat
VIVA – Akibat bencana pergerakan tanah sehingga terjadi retakan tanah, sebanyak tiga unit rumah di Kampung Sukarasa dan Cidatar, Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut Jawa Barat, terancam ambruk.
Kapolsek Cisurupan, Iptu Tito Bintoro, mengatakan, keretakan tanah mulai diketahui Rabu 27 November 2019. Tanah retak tersebut berada dekat tebing, retakan memanjang sehingga mengakibatkan tiga rumah bagian tembok dindingnya menyelami keretakan.
"Ketiga penghuni rumah, sudah diungsikan ke tempat aman," ujarnya, Kamis 28 November 2019.
Sebenarnya bencana pergerakan tanah sudah terjadi sejak 4 bulan lalu, akan tetapi sebelumnya warga menganggap keretakan tanah akibat pergerakan tanah tak membahayakan rumah. Kondisi keretakan terus bertambah, semula lebar tanah retak hanya satu sentimeter jadi 20 sentimeter. Kondisi keretakan rumah kini sudah mencapai antara lima hingga 15 sentimeter.
"Tiap hari keretakan terus bertambah, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan," kata Tito.
Lanjut Tito, keretakan tanah merupakan akibat dari kondisi tanah labil, karena adanya timbunan tanah yang tidak padat. Dasar tebing semula merupakan sumber air, kini sudah berubah fungsi menjadi lahan kebun yang dikelola warga.
"Jadi adanya tanah yang kurang padat sehingga, pergerakan tanah terus terjadi," katanya.