Ciputra: Entrepreneur Mengubah Kotoran dan Rongsokan Menjadi Emas
- Istimewa
VIVA – Ir. Ciputra, chairman dan founder Ciputra Group, telah meninggal dunia di Singapura, Rabu dini hari 27 November 2019. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya di usia 88 tahun.
"Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tgl 27 November 2019 pk 1:05 waktu Singapore," demikian pesan dari manajemen Ciputra Group.
Sebagai pengusaha properti yang sukses dengan kelompok usahanya, sosok Ciputra juga dikenal dengan nasihat-nasihatnya. Satu di antaranya yang melegenda adalah petuah bahwa "Seorang entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas".
Dikutip dari tulisan Antonius Tanan, direktur senior Ciputra Group yang disarikan dari booklet “Memahami 12 Prinsip Entrepreneurship Ciputra Way”, Sebuah Refleksi Tentang Entrepreneurship Ciputra Way, Jakarta, 2017 disebutkan bahwa definisi tersebut sederhana namun kaya makna dari Ciputra.
Pesan yang bisa ditangkap adalah entrepreneurship cara Ciputra adalah entrepreneurship yang berani bermimpi dengan cara mencita-citakan sesuatu yang belum ada contoh sebelumnya. Dalam kalimat lain, Ciputra mengatakan sebagai “The Power of Dream”.
Kalimat dari George Bernard Shaw akan melengkapi pengertian tersebut. Ia mengatakan, “You see things, and you see why. But I dream things that never were, and I say Why Not?”
Hal ini memperlihatkan bahwa seorang entrepreneur bukan sekadar bermimpi yang mustahil terjadi. Mereka memimpikan dengan sengaja sesuatu yang indah yang caranya belum ditemukan, namun ada kemungkinan untuk ditemukan.
Bagi seorang entrepreneur, yang dipikirkan adalah impiannya dulu baru caranya. Walt Disney mengatakan,”If you can dream it, then you can do it”. Jadi, cara mengikuti impian dan bukan impian mengikuti cara yang sudah ada. Dengan kalimat singkat, entrepreneur menghancurkan solusi lama dengan menciptakan impian baru.
Apa saja cara untuk meningkatkan nilai barang rongsokan? Aksi sederhana sampai dengan inovasi dapat dilakukan. Pertambahan nilai baru ini bisa sederhana saja dengan cara memilah-milah barang bekas sehingga dapat dijual atau dengan cara menambah nilai kreativitas seperti menjadikannya sebagai benda seni.
Semakin banyak dan berkualitas nilai tambah yang dikenakan, maka barang rongsokan akan semakin mahal. Untuk besi rongsokan diubah jadi emas berapa banyak nilai tambah yang harus diciptakan? Banyak sekali bukan? Tidak mungkin hanya dengan tindakan sederhana, kotoran dan rongsokan bisa menjadi emas.
Ini memperlihatkan bahwa entrepreneur cara Ciputra adalah entrepreneurship yang ingin berinovasi di beragam hal sedemikian rupa sehingga pelanggan tidak bisa bilang tidak?
Emas adalah hasil akhir dari proses kreatif dan dramatis yang dilakukan seorang entrepreneur. Emas adalah logam mulia, manusia di seluruh dunia melihat emas sebagai benda berharga.
Emas selalu dicari, dijaga, diperlihatkan, dan diperjualbelikan karena emas juga produk investasi. Entrepreneurship cara Ciputra melihat dan menilai kata seperti “emas” tersebut.