Sosok Ani Idrus yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Google doodle hari ini
Sumber :
  • Google

VIVA – Ada yang berbeda dari tampilan laman utama Google hari ini, Senin, 25 November 2019. Muncul ilustrasi wanita berkacamata dengan kerudung model sanggul dan disematkan bunga di telinga nya, dia adalah Ani Idrus.

Ridwan Kamil Klaim Pertemuannya dengan Raffi Ahmad Tak Terkait Politik

Dirangkum VIVAnews dari berbagai sumber, Ani Idrus merupakan seorang wartawati senior yang mendirikan Harian Waspada bersama suaminya H. Mohamad Said pada tahun 1947.

Terakhir ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Waspada dan Majalah Dunia Wanita di Medan. Ani Idrus dijadikan Google doodle hari ini lantaran memperingati hari ulang tahunnya yang ke-101, yang jatuh pada hari ini, 25 November 2019.

Pramono-Rano Gelar Kampanye Akbar Perdana 3 November di Jakarta International Velodrome

Ani Idrus diketahui lahir di Sawahlunto Sumatra Barat, 25 November 1918 dan meninggal di Medan Sumatra Utara. Saat meninggal, Ani berusia 80 tahun. Ani Idrus dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Thamrin, Medan.

Ani memulai profesi sebagai wartawan tahun 1930 dengan mulai menulis di majalah Panji Pustaka Jakarta. Kemudian, tahun 1936 bekerja pada Sinar Deli Medan sebagai pembantu pada majalah Politik Penyedar. 

Gemini dari Google, AI Pintar yang Pahami Bahasa Gaul dan Bikin Pencarian Lebih Mudah

Selanjutnya, tahun 1938 ia menerbitkan majalah politik Seruan Kita bersama-sama H. Moh. Said dan 1947 menerbitkan Harian Waspada juga bersama H. Moh. Said. Dua tahun kemudian, 1949, menerbitkan majalah Dunia Wanita.

Ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Umum Nasional Waspada, Majalah Dunia Wanita dan edisi Koran Masuk Desa (KMD, dan Koran Masuk Sekolah) sejak tahun 1969 sampai 1999. 

Sebagai wartawati senior, ia juga ikut mendirikan dan membina organisasi PWI. Tahun 1951 turut mendirikan organisasi P.W.I. Medan, dan menjadi pengurus. Tahun 1953-1963, berturut-turut menjabat sebagai Ketua PWI Kring Medan. 

Ia juga mempunyai banyak pengalaman di bidang politik. Tahun 1934 ia memasuki organisasi Indonesia Muda, wadah perjuangan pergerakan pemuda, dan pernah duduk sebagai Wakil Ketua. 

Tahun 1937 menjadi anggota partai Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO) di Medan. Kemudian 1949, menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan, dan pernah menjadi anggota Pleno Pusat PNI di Jakarta.

Selain berkencimbung dunia jurnalistik dan politik, ia juga terjun dalam dunia pendidikan. Tahun 1953 mendirikan Taman Indria berlokasi di Jl. S.M. Raja 84, Medan khusus untuk Balai Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya