Istana Tak Setuju BNN Dibubarkan, tapi...

Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko
Sumber :
  • VIVAnews/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Istana masih menganggap bahaya narkoba sebagai ancaman terhadap negara. Maka, lembaga seperti Badan Narkotika Nasional atau BNN sangat dibutuhkan.

Jika Sudah Dipindah ke Filipina, Mary Jane Tak Bisa Masuk Indonesia Seumur Hidup

Itu dikatakan Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menanggapi usulan politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu yang ingin BNN bubar, karena dianggap gagal memberantas narkoba.

"Saya pikir ancaman, kalau dalam militer ini ancaman non-tradisional yang perlu segera diatasi, persoalan narkoba. Itu ancaman nyata. Menurut saya jangan (dibubarkan)," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 22 November 2019.

Jurus Brigjen Mukti Juharsa Buru Buronan Narkoba di Malaysia

Masinton sendiri punya alasan mengusulkan BNN dibubarkan. Sebab, menurutnya, peredaran narkoba di Tanah Air, justru makin marak walau ada BNN.

Namun, Moeldoko melihat, peredaran narkoba yang terus makin masif harus dilawan dengan penguatan kelembagaan BNN.

Detik-detik Terdakwa Kasus Narkoba Kabur Usai Pembacaan Vonis di PN Banda Aceh

"Saran saya, bukan dibubarkan. Tetapi, justru kita optimalisasi peran-peran BNN itu. Kalau memang ada yang kurang, di mana kurangnya," katanya.

Selain peran masyarakat, menurutnya, penguatan BNN juga harus dipikirkan. Karena, bagaimanapun, negara masih menyatakan perang terhadap narkoba.

"Kalau kita lemah atau tidak punya badan itu, maka semakin mengerikan ancaman itu," katanya.

Menyikapi usulan pembubaran BNN, Moeldoko menilai penting untuk dilakukan dialog. Dialog untuk menguatkan peran lembaga itu dalam memerangi peredaran narkoba.

"Itu akan berdialog mencari jalan terbaik, yang terpenting ada penguatan, bukan pembubaran," katanya.

Komisi III DPR telah menggelar rapat kerja dengan Badan Narkotika Nasional di Gedung DPR, Kamis 21 November 2019. Dalam rapat tersebut, Komisi III mengkritik BNN, karena dinilai sampai saat ini BNN miskin terobosan. Padahal, narkoba di Indonesia telah memasuki tahap yang serius.

Kritik dilayangkan oleh anggota Komisi III Masinton Pasaribu. Menurut Masinton, saat ini, narkotika yang masuk ke Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Dia mempertanyakan, di mana peran BNN dalam melakukan deteksi dini dan mencegah barang haram tersebut masuk.

"Jalur masuknya semua kata bapak bisa dideteksi, mana deteksinya? Masuk semua barangnya pak. Terus, kita setiap saat kita dicemaskan dengan narkotika, negara keluar triliunan rupiah, ngapain kita di sini," kata Masinton dalam rapat tersebut, Kamis 21 November 2019.

Masinton mengatakan, BNN harus memiliki banyak terobosan untuk menekan jumlah peredaran narkotika. Jika keberadaan BNN dianggap tidak memiliki dampak yang signifikan, BNN bisa saja dievaluasi, dan dibubarkan, sehingga kewenangan penanganan narkotika diserahkan ke Polri saja.

"Kalau tidak ada terobosan, saya minta BNN dievaluasi, dibubarkan saja. Dilebur saja sama Kepolisian kalau enggak," ujar Masinton. (asp)

Bea Cukai gagalkan peyelundupan sabu dan ekstasi

Bea Cukai, Polri, dan BNN Gagalkan Dua Penyelundupan Sabu dan Ekstasi Asal Malaysia

Bea Cukai Tanjung Balai Karimun mempu menindak ± 429,38 gram methamphetamine dan 200 butir ekstasi serta mengamankan dua orang tersangka.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024