Api dalam Sekam Konflik Aceh Singkil
- bbc
Banyak di antaranya dibangun di tengah kebun sawit, demi menghindari kecaman umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas di daerah itu.
Boas Tumangger mengungkapkan dalam konflik empat tahun lalu, terdapat sembilan gereja yang dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan satu gereja dibakar massa karena dianggap tak berizin.
Dia menuturkan umat Kristen di Aceh Singkil yang merupakan minoritas di Aceh berharap adanya jaminan beribadah dan kebebasan beragama di provinsi yang menerapkan syariat Islam itu.
"Yang jelas kita meminta kepastian hukum bagaimana nasib kita ke depan. Karena pada saat ini, khususnya kita umat Kristen di sini merasa terombang-ambing. Kepastian hukumnya nggak jelas," ujar Boas.
Tokoh Umat Islam Aceh Singkil, Roesman Hasymi, yang juga menjabat Ketua Umum Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Aceh Singkil pun mendesak pemerintah untuk segera memberi kepastian hukum terhadap tempat ibadah umat Kristen di Aceh Singkil.
"Kalau ini tidak terselesaikan, sama dengan pembiaran. Makanya banyak diistilahkan ini api dalam sekam," kata Roesman.
"Suatu saat kita takut meledak lagi. Apalagi dengan Aceh Singkil yang multietnis, mudah sekali terpicu," imbuhnya.
Roesman Hasymi yang juga sempat menjabat sebagai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Singkil menegaskan Pemerintah Daerah Aceh Singkil "tidak berani" melaksanakan peraturan yang berlaku.