Logo BBC

Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan Tak Lagi Prioritas, Nelayan Khawatir

Nelayan membongkar muat ikan jenis tongkol (Euthynnus sp) hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/10/2019). - ANTARA FOTO
Nelayan membongkar muat ikan jenis tongkol (Euthynnus sp) hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/10/2019). - ANTARA FOTO
Sumber :
  • bbc

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati, mengatakan aksi Susi itu ampuh membuat jera para pelaku pencuri ikan dan membuat nelayan tak takut menghadapi mereka.

"Nelayan jadi gagah di tengah-tengah kapal-kapal asing. Pride itu yang didapat dalam periode Susi," imbuh Susan.

Tak cuma itu, gara-gara Susi menenggelamkan kapal, hasil tangkapan nelayan tradisional di wilayah Indonesia timur meningkat kira-kira 20%.

Tapi di Pulau Jawa, tak begitu menggembirakan.

Kapal jadi rumah sakit terapung

"Di Jawa sama saja, karena sumber dayanya sudah terengah-engah," kata Susan.

Namun demikian, apa yang dirintis Susi Pudjiastuti, perempuan asal Pangandaran tersebut takkan lagi diprioritaskan oleh Menteri Edhy Prabowo.

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Miftah Sabri, mengatakan penenggelaman adalah jalan terakhir yang dilakukan kementerian.

Pemerintah, katanya, lebih memilih memanfaatkan kapal-kapal pencuri ikan itu untuk disulap menjadi Rumah Sakit Terapung, membantu praktek pelajar di sekolah pelayaran, atau dihibahkan ke nelayan.

"Apakah dengan menenggelamkan sebanding dengan kedaulatan? Itu sesat kalau menurut saya. Apakah menenggelamkan maling-maling tidak ada? Enggak, kita masih tangkap tuh . Enggak juga efek jera. Artinya ada yang salah juga dengan ini," ujar Miftah.

"Kapal itu banyak jenisnya ada yang 2000 Gross Ton (GT), kita mau tenggelamkan?".