Fenomena Hujan Es, Suhu di Kabupaten Puncak Papua 2 Derajat Celcius

Hujan es di Kabupaten Puncak, Papua
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Wilayah Kabupaten Puncak, Papua dalam dua hari terakhir kembali dilanda hujan es. Peristiwa ini cukup langka mengingat sekarang masih musim kemarau panjang yang melanda Tanah Air.

Jumlah KKB di Papua Berpotensi Bertambah, Kapolri Instruksikan Brimob Lakukan Ini

Bupati Puncak, Willem mengatakan dengan turunnya hujan es, suhu udara di Kabupaten Puncak saat ini sudah seperti di Eropa. Suhunya mencapai 2 derajat celcius. Menurutnya, fenomena hujan es di wilayahnya sebagai pertanda baik sehingga harus disyukuri.

"Setelah mengalami musim kemarau berkepanjangan, hujan es turun kembali di kabupaten kami. Ini merupakan pertanda baik, berkah dari alam memberikan tanda kebaikan," kata Willem, dalam keterangannya Kamis, 21 November 2019.

Papua Akan Jadi Pusat AI

Dia mengatakan mendapat laporan bahwa warga Kabupaten Puncak antusias dengan turunnya hujan es tersebut. Kata Willem, cara warga yang antusias cukup beragam seperti salah satunya mengabadikan turunnya hujan es ini dengan ponsel. Antusias ini karena hujan es memang fenomena yang dinanti warga Kabupaten Puncak.

Kabupaten Puncak merupakan daerah yang punya lokasi tertinggi di Indonesia. Lokasi ini terletak dengan antara ketinggian 1.500 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Akses transportasi ke wilayah ini bisa dilakukan melalui jalur udara.

Gubernur Lemhannas Sebut Papua Daerah Rawan tapi Masih Dapat Dikendalikan

"Fenomena ini momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat kabupaten Puncak yang berada di belakang pegunungan Carstensz. Sekarang suhunya sudah terasa seperti di Eropa, sangat dingin," jelasnya.

Meski demikian, selaku Pemda Kabupaten Puncak, ia juga gerak cepat merespons turunnya hujan es ini. Langkah cepat ini dengan menyiapkan stok makanan dan obat-obatan untuk masyarakat. Stok makanan dikhawatirkan menipis dengan suhu dingin ini.

Selain itu, faktor suhu udara yang ekstrem dingin dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan warga.

"Kita sudah antisipasi semua agar masyarakat tetap kondusif," jelasnya.

Karya seniman asal Sentani, Papua, Brian Suebu dalam Biennale 2024

Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024

Melalui program residensi Baku Konek, ia berkesempatan menyelami dan mengekspresikan perasaannya tentang dampak pembangunan terhadap lingkungan dan populasi hewan.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024