KemenPUPR Beberkan Penolakan Terbentuknya Holding BUMN Infrastruktur

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Wacana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Infrastruktur, yang telah dibahas sejak era Menteri BUMN Rini Soemarno, hingga hari ini belum ada kejelasannya.

Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik, Perhutani Genjot Digitalisasi

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, dia mengaku sejak awal pihaknya memang tak sepakat akan wacana pembentukan holding BUMN infrastruktur tersebut.

"Karena awalnya itu kan kebijakan Menteri BUMN, di mana hingga hari ini sebenarnya Menteri PUPR belum sependapat apabila dalam jangka pendek ini dilakukan holding," kata Syarif di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 21 November 2019.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

Syarif beralasan, hal itu dikarenakan hingga saat ini Kementerian PUPR masih membutuhkan jasa perusahaan BUMN konstruksi untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur, yang telah direncanakan oleh Kementerian PUPR.

Sebab, melihat banyaknya paket-paket pekerjaan infrastruktur yang sudah dikerjakan, pembentukan holding itu dinilai belum tepat, karena hanya akan menyebabkan satu pihak BUMN, yakni anggota holding saja yang bisa mengikuti lelang proyek.

Sumbangsih Finansial dan Program Pro Rakyat Kukuhkan BRI Sebagai BUMN Terbesar

"Kalau perusahaan BUMN jadi satu holding, maka hanya satu perseroan saja yang bisa ikut lelang. Kalau empat dijadikan satu berarti cuma satu yang bisa ikut. Padahal sebelumnya seluruh perusahaan BUMN bisa ikut lelang sehingga lebih kompetitif," ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto

Prabowo Diminta Turun Tangan Lakukan Reformasi Birokrasi

Mantan Relawan Jokowi, Jay Octa mengajak seluruh elemen bangsa mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan mengutamakan kesejahtera

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024