Pemerintah Tawarkan 4 Ruas Tol Senilai Rp113 Triliun ke Swasta
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, kembali mengajak keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan empat ruas jalan tol, melalui acara 'Market Sounding for PPP Projects' yang digelar di kantornya.
Dalam menggarap empat ruas tol dengan total panjang 424,27 km senilai Rp113 triliun itu, Basuki menegaskan, kali ini pihaknya akan lebih memprioritaskan pihak swasta dibanding pihak-pihak BUMN sebagaimana sebelumnya.
"Kali ini kami akan memprioritaskan para pihak swasta nasional, baru setelahnya pihak-pihak BUMN. Karena saya yakin bahwa investasi di jalan tol ini akan menguntungkan para investornya," kata Basuki di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 21 November 2019.
Basuki bahkan mengaku, pemerintah akan memberikan hak istimewa secara khusus bagi para investor swasta yang berminat masuk ke dalam empat proyek ruas tol tersebut.
Namun, dia tak menjelaskan secara lebih rinci mengenai hak istimewa apa yang akan diberikan pemerintah, kepada para investor tersebut.
"Kita harus kaji, karena memang itu harus ada untuk para investor swasta nasional, baru BUMN nomor dua," ujarnya.
Diketahui, keempat ruas tol yang tengah ditawarkan pemerintah kepada pihak swasta, melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau public private partnership tersebut, antara lain adalah Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo (NYIA) sepanjang 93,14 km (Rp28,58 triliun), dan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76,36 km (Rp17,38 triliun).
Kemudian, ada juga Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 km (Rp57,594 triliun), serta Tol Makasar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata) sepanjang 48,12 km (Rp 9,41 triliun).