Ganjar Sebut Warga Kini Lebih Tenang Hadapi Letusan Gunung Merapi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi warga sekitar Gunung Merapi.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews.

VIVA – Sempat meletus pada Minggu, 17 November 2019, situasi Gunung Merapi yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta kini kembali aman. Namun, warga tetap diimbau untuk tidak mendekat hingga radius tiga kilometer dari wilayah puncak.

Viral Video Diduga Korban Letusan Gunung Marapi, Tubuh Penuh Lumpur Vulkanik hingga Sesak Napas

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi wilayah desa lereng Merapi, tepatnya Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Rabu, 20 November 2019. Ia memastikan kondisi masyarakat desa yang sempat dihujani abu Gunung Merapi itu tetap aman terkendali.

"Sekarang kondisi sudah relatif aman. Masyarakat diimbau agar tidak masuk dalam radius tiga kilometer," kata Ganjar.

Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 1,5 Km, Simak Penjelasan BPPTKG

Usai berdialog dengan warga, Ganjar mengatakan, warga sekitar telah siap siaga dalam menghadapi kondisi alam erupsi Merapi. Mereka juga sudah memahami apa yang mesti dilakukan saat saat Merapi meletus. 

Kata Ganjar, warga juga telah beberapa kali melakukan pelatihan kebencanaan karena desa yang terletak 11 kilometer dari puncak Merapi itu, memiliki dua sister village. Yaitu Desa Pucungsari, Kecamatan Grabag dan Desa Paten, Kecamatan Dukun. 

Gunung Merapi Erupsi, Obyek Wisata Lava Tour Ditutup Sementara

"Ini cara yang efektif untuk membuat desa tangguh bencana. Tadi warga kita tanya, tidak apa-apa pak cuma kecil kok. Itu kondisi sosiologis yang membuat kita tenang, karena mereka tahu ke mana mereka mesti menyelamatkan diri jika seandainya terjadi yang besar," katanya. 

Selain masyarakat sudah memahami, kesiapsiagaan bencana juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini, di sekitar Gunung Merapi telah terpasang setidaknya belasan CCTV dan 24 seismik. 

Nanik Humaida, selaku petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, letusan Gunung Merapi yang akhir-akhir ini terjadi memang kecil.

"Jadi baiknya kita menanggapi secara proporsional saja. Letusan kemarin abunya sangat tipis. Tidak membahayakan penduduk sekitar maupun penerbangan. Juga berlangsungnya sebentar," terang dia. 

Secara teoritis, Gunung Merapi mengalami letusan besar dengan kurun waktu 50 sampai 100 tahun sekali. Nanik mengatakan, terakhir kali Merapi mengalami letusan besar pada 2010. Setidaknya hingga 2060 baru akan terjadi lagi letusan yang besar. 

"Sekarang kubah kawahnya hanya berkapasitas 400 ribu kubik. Itu sangat kecil dibanding dengan kapasitas kawah yang mencapai 10 juta kubik. Sedangkan jika meletus, Merapi hanya mampu melontarkan material 50 persen dari kubah kawah. Jadi kalau sekarang meletus radiusnya tidak mencapai 3 km," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya