Warga Padati Pemakaman Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan
- Putra Nasution
VIVA – Jenazah ?Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24), pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sei Kambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Senin malam, 18 November 2019.
?Dari pantauan VIVA, warga berbondong-bondong mengantarkan jenazah Dedek di liang lahat, yang sudah siap sejak siang hari. Selain itu, warga juga memadati pemakaman untuk sekedar melihat prosesi pemakaman tersebut.
Kepala Lingkungan (Kepling) 3, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan. Medan Petisah, Ardiansyah Poetra mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolsian, Kecamatan Medan Petisah dan warga yang sudah membantu proses pemakaman tersebut.
"Hal ini, membantu dalam proses fardhu kifayah almarhum Dedek, yang kita kenal nama panggilannya," ujar Poetra di lokasi pemakaman.
Poetra menjelaskan ?jenazah Dedek dikuburkan satu liang lahat dengan neneknya, yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Di pemakaman tersebut, juga di tempat dimakamkan ibu kandung dari pelaku.
"Saat ini inilah maunya warga khususnya termasuk keluarga jenazah mau dikuburkan di perkuburan Sei Kambing ini, karena silsilah keluarganya semua di sini," ujar Poetra.
Disinggung sempat terjadi penolakan, Ardiansyah mengatakan tidak mau ambil pusing. Karena, itu sah-sah saja menemukan pendapat dimuka umum. Tapi, hal itu wajar ada pro dan kontra.
"Tergantung bagaimana kita menyikapinya. berhubung ini pelakunya seorang manusia selayaknyalah dikubur secara baik dan kebetulan dia beragama Islam, kita kuburkan dia secara Islam," kata Poetra.
Ia menilai sosok pelaku, merupakan orang bergaul ditengah masyarakat. Dedek terumasuk aktif dalam kegiatan masyarakat di Remaja Mesjid.?"Dan dia orangnya pendiam nggak banyak ngomong tetapi teman-temannya suka berkawan dengan dia," jelas Poetra.
Deretan Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor yang Viral Akibat Peras Pengendara Rp850 Ribu
Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan adanya seorang joki jalur alternatif di kawasan Puncak , Bogor, Jawa Barat yang mematok tarif tidak wajar.
