Bangkai Babi Medan Mengapung hingga Pesisir Pantai Selat Malaka

Bangkai babi menyebar ke laut
Sumber :
  • VIVAnews / Putra Nasution (Medan)

VIVA – Pembuangan bangkai babi sembarangan tidak saja dirasakan di Kota Medan. Tapi, juga dialami Kabupaten Deli Serdang, tepatnya di pesisir Pantai Labu di Selat Malaka, Sumatera Utara.

BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini, Banjir Rob Berlangsung hingga Awal 2025

Berdasarkan data diperoleh VIVAnews, bangkai babi itu ditemukan sejak Selasa 12 November 2019 hingga saat ini, sudah berjumlah 32 ekor mengapung terseret ombak laut di Pantai Labu, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

“Kemarin terakhir sekitar 32 bangkai sudah kita kuburkan secara gotong royong bersama masyarakat sekitar. Ada juga yang dibakar,” ungkap Camat Pantai Labu Irawadi Harahap, Sabtu 16 November 2019.

3 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kota Tarakan Kalimantan Utara

Irawadi menjelaskan, bangkai babi terbawa air sungai bermuara ke laut di Pantai Labu. Namun, masih banyak terdapat hewan kaki empat itu yang tersangkut. Namun, belum sampai di pesisir pantai tersebut.

“Kalau yang masih sangkut banyak. Belum nampak. Kami kan di muara. Kami kan cuma nampung ini. Beberapa memang sudah ditarik pakai perahu nelayan,” ucap Irawadi.

Balita Terseret Air Selokan di Surabaya, 2 Hari Masih dalam Pencarian

Soal bangkai babi yang mulai banyak, sudah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang. Namun sayangnya, mereka juga terhambat keterbatasan alat.

“Kita sudah lapor BPBD. Mereka sudah datang. Tapi nggak ada alat. Cuma cangkul aja. Karena mesti naik sampan itu ke sana,” sebut Irawadi.

Sementara itu, Pemprov Sumut juga sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanganan Hog Cholera Babi di Sumut untuk melakukan pendataan peternak di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Kemudian, telah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya. 

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut mencatat terdapat 5.800 ekor babi mati, karena terjangkit virus Hog Cholera. Virus itu, sangat berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi lainnya di provinsi ini.

Jumlah besar kematian babi ini, membuat oknum-oknum tidak bertanggung jawab membuang bangkai babi sembarangan seperti di Sungai Bedera, Danau Siombak Kota Medan, Sungai Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang hingga di tumpukan sampah pinggir jalan ditemukan hal serupa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya