Begadang Pantau Gempa, Jokowi Bersyukur Masyarakat Makin Tenang
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Presiden Joko Widodo masih terus memantau pasca gempa magnitudo 7,1 di Maluku Utara, Kamis malam kemarin.
Jokowi mendapat laporan, bahwa antisipasi gempa dan respon masyarakat menghadapi gempa, sudah semakin membaik.
Kesadaran akan bahaya gempa dan tsunami, memang selalu diutarakan Kepala Negara. Mengingat, Indonesia berada pada jalur ring of fire. Maka peristiwa seperti gempa bumi, bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pernyataan Presiden tersebut disampaikan dalam siaran pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
"Ini akan saya ikuti terus untuk mendapatkan laporan yang paling akhir. Kita patut bersyukur masyarakat sekarang sudah lebih tenang dan aparat manajemennya juga lebih baik sehingga ketenangan itulah yang saya kira mengurangi korban-korban yang ada," ujar Presiden di Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Jumat, 15 November 2019.
Jokowi mengaku, sejak gempa terjadi pada pukul 23.17 WIB seperti yang dilaporkan BMKG, ia terus memantau. Bahkan sampai subuh, Jokowi menyimak penanganan yang dilakukan pemerintah terhadap daerah terdampak.
"Tadi malam saya mendapatkan laporan gempa telah terjadi pukul 23 lebih 17 menit. Saya ikuti sampai jam setengah tiga tadi malam," kata Jokowi.
Dengan letak Indonesia yang rawan bencana alam, Jokowi menegaskan pendidikan akan kebencanaan sangat penting. "Saya kira memang inilah yang harus terus disosialisasikan karena kita sekarang menyadari bahwa kita berada di ring of fire," katanya.
Mengutip siaran pers Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate mencatat 19 bangunan mengalami kerusakan ringan pascagempa tersebut. Jumlah tersebut mencakup 15 rumah, 3 gereja, dan 1 sekolah. Di samping bangunan rusak, BPBD juga mencatat terdapat dua orang yang mengalami luka ringan setelah peristiwa tersebut.
"Laporan terakhir yang saya terima, alhamdulillah, tidak ada yang meninggal. Memang ada korban luka 2 orang, dan bangunan yang rusak ada 19," kata Jokowi.