Terduga Teroris di Depok Diciduk saat Berada di Sekolah
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus seorang pria terduga teroris berinisial WJS saat sedang berada di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati di kawasan Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
Penangkapan itu terjadi sekira pukul 06.00 WIB, Selasa, 12 November 2019. Sayangnya, tak satu pun pihak sekolah yang bersedia dimintai keterangan. Para petugas keamanan di sekolah itu pun menolak untuk memberikan komentar.
Ketika VIVAnews mencoba untuk mengonfirmasi kepada sang kepala sekolah maupun guru, seorang sekuriti menyebut tak ada orang lain di sana.
Lurah Tanah Baru, Zakiyya Fauzan, mengaku kaget dengan kabar itu. Sebab, lokasi penangkapan di sekolah itu jaraknya hanya beberapa puluh meter dari kantor kelurahan. “Nanti saya coba koordinasi ke Trantib dan Binmas serta Babinsa. Jujur, kita juga kaget,” katanya.
Zakiyya juga sempat menanyakan itu kepada sejumlah staf kelurahan, namun tidak ada yang tahu. “Biasanya kan ramai kalau ada penangkapan teroris. Yang jelas kaget, pasti. Selanjutnya, langkah-langkah preventif nanti kita koordinasi dengan tiga pilar.”
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriyansah tak membantah kabar penangkapan. Namun, ia mengaku belum dapat memberikan keterangan secara detail karena kasusnya ditangani Densus 88. Dan dia berkewajiban berkoordinasi dengan Densus jika harus memberikan informasi kepada pers.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono sebelumnya membenarkan bahwa seorang terduga teroris dibekuk oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri kemarin.
Pria yang disebut asal Rambang, Jawa Tengah, itu dicokok di kompleks SDIT Izzati dan masih diperiksa intensif oleh Densus 88.
WJS pernah menjadi pelatih di Moro, Filipina, tahun 1999. Dia merupakan angkatan pertama sampai 2001-2002, dan memiliki keahlian militer membuat bom serta perakit senjata.
Dia juga pernah ke Suriah tahun 2012 bersama ASKARI dengan tujuan menjalin hubungan dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Dia melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode tahun 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hong Kong.
Alamat terakhirnya di Perumahan Bukit Mampang Residence Utara, Kecamatan Limo, Depok. Setelah dia ditangkap, Densus menggeledah rumahnya itu dan menyita beberapa barang bukti, di antaranya bendera ISIS dan buku bermuatan radikal.