Cara Jadi Pahlawan Masa Kini, Mensos: Jangan Kecewakan Orangtua

Kementerian Sosial menyelenggarakan kegiatan Pahlawan Goes to Schools.
Sumber :
  • VIVAnews/ Anwar Sadat

VIVA – Kementerian Sosial menyelenggarakan kegiatan Pahlawan Goes to Schools sebagai rangkaian Hari Pahlawan 2019. Acara ini untuk mengenalkan kepada para generasi muda milenial, khususnya pelajar akan luar biasanya pahlawan-pahlawan nasional bangsa Indonesia yang telah memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Angkie Yudistia: Inklusivitas Kunci Ciptakan Negara yang Kuat dan Mandiri

Dalam acara ini, hadir Menteri Sosial Juliari P Batubara sebagai pembicara. Menurut Juliari, dalam masa kini para generasi muda, khususnya pelajar tetap dapat menjadi pahlawan tanpa harus bertempur dan mengangkat senjata, salah satu caranya adalah melakukan hal yang terbaik dalam bidangnya.

"Adik-adik ini kan masih Sekolah Menengah Atas, jadi pahlawan bagi keluarganya, paling mudah bagi orangtua. Kalau buat saya pahlawan saya nomor satu orangtua saya, tidak ada yang lebih pahlawan dari saya atau buat saya selain  orangtua saya. Ayah ibu," kata Juliari, di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

Sikap Gentleman Denny Sumargo, Siap Urus Sendiri Kisruh Donasi Agus Salim Jika Bantuan Kemensos Gagal

Menurut Juliari, langkah awal untuk menjadi pahlawan masa kini adalah dengan menanamkan pemikiran untuk tidak mengecwakan orangtua. Setiap anak, jika ingin menjadi pahlawan, jadi pahlawan untuk kedua orangtuanya terlebih dahulu.

"Kalau kita menjiwai semangat itu, kita selalu menjunjung tinggi nilai itu bahwa saya tidak boleh mengecewakan orangtua saya, bahwa saya harus jadi pahlawan orangtua saya. Kalian semua sudah menjadi pahlawan masa kini," ujar Juliari.

Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo Hadiri Undangan Kemensos Bahas Polemik Donasi Agus Salim

Juliari memberikan contoh pelari cepat nasional Indonesia, Lalu Muhammad Zohri yang sudah menjadi pahlawan karena mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Menurut Juliari, sebelum mengharumkan nama bangsa, Lalu pasti juga terlebih dahulu menjadi pahlawan bagi kedua orangtuanya.

"Bang Zohri, pasti di dalam benaknya seperti itu. Setiap sebelum lari dia ingin selalu lebih cepat, karena apa? Untuk membuat orangtuanya bangga. Kalau orangtua bangga, keluarga besarnya bangga, daerahnya di sana NTB bangga, Indonesia bangga itu step-nya," kata Juliari.

Untuk menjadi pahlawan masa kini, kata Juliari,  tidak harus langsung melakukan hal yang besar. Untuk menjadi pahlawan masa kini dapat dimulai dari hal yang sederhana yakni menjadi pahlawan untuk orangtua dan tidak mengecewakan orangtua.

"Itu aturannya kalau itu jadi pegangan kalian, kalian pasti sukses, percaya sama saya. Kelihatannya memang simpel tetapi karena itu memang starting point kalian, semua begitu. Kita berprestasi, orangtua kalian bangga, keluarga besar kalian bangga, mungkin di lingkungan rumah kalian bangga, prestasi semakin tinggi tingkatnya, semakin bangga bahkan bisa satu negara bangga," ujarnya.
 

Ilustrasi penyaluran bantuan dari Kantor Pos

Kemensos Gandeng Pos IND Salurkan Bantuan Rp200 Ribu untuk Anak Yatim Piatu, Ini Syaratnya

Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan Bantuan Sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu (ATENSI YAPI) di akhir tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024