Mengenal KH Abdul Kahar Mudzakkir, Pahlawan Nasional dari Yogyakarta
- Istimewa
VIVA – Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam orang tokoh nasional, Jumat, 8 November 2019. Salah satu tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah KH Abdul Kahar Mudzakkir.
KH Abdul Kahar Mudzakkir adalah anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selain itu juga menjadi anggota panitia sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal UUD 1945 dan Pancasila.
KH Abdul Kahar Mudzakkir adalah tokoh dari Muhammadiyah di Yogyakarta. KH Abdul Kahar Mudzakkir dikenal pula sebagai rektor pertama Universitas Islam Indonesia (UII) yang dulunya bernama Sekolah Tinggi Islam (STI).
Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan, Abdul Kahar Mudzakkir menjabat sebagai Rektor UII di awal pembentukan universitas tersebut. Abdul Kahar Mudzakkir menjadi rektor dengan masa bakti selama 15 tahun sejak 1945-1960.
Fathul menerangkan pemberian anugerah pahlawan nasional kepada Abdul Kahar Mudzakkir menjadi kebanggaan sendiri untuk UII. Fathul menyebut Abdul Kahar Mudzakkir merupakan salah satu sosok perintis UII.
“Pak Kahar sebagai rektor pertama, rektor perintis. UII dihadapkan pada masa-masa sulit di awal pendirian Sekolah Tinggi Islam pada saat itu, dan beliau telah menanamkan hal yang luar biasa untuk UII sampai hari ini,” ujar Fathul.
Fathul menerangkan Abdul Kahar Mudzakkir sebagai sosok yang nasionalis. Saat terjadi perang kemerdekaan, Abdul Kahar Mudzakkir memerintahkan agar UII diliburkan. Dia pun meminta kepada para dosen dan mahasiswa untuk bergabung bersama rakyat memperjuangkan kemerdekaan dan melawan penjajah.
“Beliau juga contoh konkret nilai-nilai kebangsaan. Ketika rakyat berjuang mempertahankan republik ini UII libur, dosen dan mahasiswa ikut dengan rakyat mempertahankan republik ini,” kata Fathul.
“Pak Kahar ketika pulang dari Kairo saat itu kemudian aktif menjadi direktur Madrasah Mualimin Yogyakarta. Beliau juga aktif dalam perjuangan, beliau adalah anggota BPUPKI, dan beliau juga anggota panitia sembilan yang saat itu menggagas Piagam Jakarta yang merupakan cikal bakal pembukaan UUD 1945, dan cikal bakal Pancasila," kata Fathul.
