Ma'ruf Amin Cemas Virus Discontent di Hong Kong-Chili Menular ke RI
- VIVAnews/ Reza Fajri.
VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti gejala ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah seperti yang terjadi di sejumlah negara. Ia mengistilahkan tren itu 'virus discontent' yang dampaknya pada ketidakstabilan politik suatu negara.
"Gejala munculnya virus discontent sekarang ini di dunia sudah mulai banyak. Di Chili itu terjadi, padahal masalah yang timbul hanya kenaikan transportasi umum," kata Ma'ruf saat menjadi narasumber utama dalam Sespimti Polri di Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Peristiwa politik di Chili, katanya, bahkan mengakibatkan perombakan besar-besaran kabinet. Rencana Ma'ruf menghadiri forum KTT APEC di Chili pada 11 November terpaksa dibatalkan menyusul situasi keamanan di negara itu.
Dia mencontohkan pula situasi di Hong Kong yang memanas dalam beberapa bulan terakhir gara-gara masalah peraturan ekstradisi. Situasi politik di Hong Kong bahkan sampai melumpuhkan perekonomian negara itu, banyak perusahaan di sana direlokasi ke negara lain.
Situasi seperti di Chili dan Hong Kong, menurut Ma'ruf, mesti diwaspadai juga di Indonesia. Sebab gejala serupa sudah menjalar ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, seperti Libanon. Di negara itu ratusan ribu orang turun ke jalan untuk memprotes kondisi ekonomi dan menuntut reformasi.
"Karena itu, masalah virus discontent harus diwaspadai dan diantisipasi supaya tidak terjadi yang di Chili, Hong Kong, maupun di Libanon. Sehingga kita bisa menjaga stabilitas bangsa dan negara, yang mudah-mudahan bisa mencapai Indonesia Maju, Indonesia yang lebih sejahtera, Indonesia yang memberikan keamanan dan kenyamanan," ujarnya.
"Lima tahun ini kami ingin menyiapkan landasannya supaya 2024 nanti Indonesia sudah bisa tinggal landas dan sudah bisa take off menuju Indonesia maju," katanya.