Tim Advokasi Novel Baswedan: Tindakan Dewi Tanjung di Luar Nalar
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Tim Advokasi Novel Baswedan menyebut penyidik senior KPK itu lagi jadi korban atas tindakan politikus PDIP Dewi Tanjung yang melaporkan ke polisi. Novel dilaporkan Dewi dengan tuduhan dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras.
"Penyidik KPK Novel Baswedan kembali menjadi korban," kata anggota tim hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa, saat dikonfirmasi VIVAnews, Kamis 7 November 2019.
Menurutnya, hal ini adalah berbagai fitnah keji yang dialamatkan kepadanya. Padahal, berbagai fakta dan bantahan sudah disampaikan langsung oleh Novel termasuk pimpinan KPK. Bahkan, selama ini pemerintah secara resmi memberikan bantuan untuk pengobatannya.
"Kapolri saat itu Tito Karnavian pun sudah menyaksikan langsung kondisi Novel tak lama setelah kejadian. Sungguh [pelaporan atas Novel] ini merupakan tindakan di luar nalar dan batas kemanusiaan," kata dia.
Untuk diketahui, Dewi Tanjung membuat laporan polisi ini pada Rabu 6 November 2019. Menurut Dewi, kasus yang membuat mata sebelah kiri Novel rusak itu adalah sandiwara belaka. Laporan Dewi itu bernomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus. Novel dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong melalui media elektronik.
Dalam pasal yang disangkakan, yaitu Pasal 26 ayat (2) juncto Pasal 45 A Ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 A ayat 1 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Dewi meragukan hasil rekam medis Novel.
Ia meminta tim dokter independen di Indonesia, memeriksa Novel. Ia menilai, apa yang menimpa Novel tak masuk akal.
Dewi menyebut, dia adalah lulusan seni, sehingga ia menduga rekayasa yang dilakukan Novel mulai dari penyiraman air keras. Kata dia, seharusnya Novel yang disiram air keras mengalami kerusakan pada kulitnya, termasuk kelopak matanya.
Lantas, dia mengandaikan luka yang dialami Novel dengan ekstensi mata yang kerap dilakukan oleh wanita-wanita. Menurut dia, bila seseorang melakukan ekstensi mata, maka bulu mata tersebut akan ikut rontok, karena kelopak mata sensitif. (ren)