Kisah Sriyono, Positif Kanker Akibat Bahan Bangunan Asbes
- abc
ABC News
Kini, sejumlah LSM lokal bekerja sama dengan LSM dari negara lain giat berkampanye mengenai bahaya asbes bagi kesehatan.
LSM dari Australia ACTU dan APHEDA-Union Aid Abroad, ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Mereka melobi Pemerintah RI untuk melarang impor dan penggunaan asbes.
"Indonesia berpotensi besar mengalami ledakan jumlah orang yang terpapar asbes atau penyakit terkait asbes," ujar Muhammad Darisman dari Indonesia Ban Asbestos Network.
"Sembilan puluh persen daerahnya rawan bencana. Asbes adalah zat berbahaya ketika hancur jadi puing-puing," jelasnya.
Pemerintah RI menyatakan telah mengetahui potensi bahaya dari asbes tapi hal ini adalah urusan industri sendiri yang perlu diyakinkan untuk berhenti menggunakannya.
Pemerintah RI menyatakan terserah industri saja apakah mereka mau berhenti menggunakan asbes atau tidak.
ABC News
Salah satu tantangan beasr di Indonesia adalah kurangnya alat diagnostik untuk menentukan seberapa banyak orang yang menderita penyakit akibat terpapar asbes.
Saat ini, asbestosis dan penebalan lapisan paru-paru bisa diketahui melalui CT scan.
Tapi sebagian besar kanker yang disebabkan oleh asbes hanya dapat diketahui dengan bukti nyata dari paparan asbes di jaringan paru-paru. Atau bisa juga melalui riwayat kerja seseorang.
"Kami tidak punya peralatan untuk membuat diagnosis dan dokter di sini tak dilatih untuk mendiagnosis mesothelioma," jelas Dokter Anna Suraya dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki).
Sejauh ini baru enam orang Indonesia, termasuk Sriyono, yang dipastikan memiliki penyakit kanker yang terkait dengan asbes.
Upaya melarang asbes
Saat ini 66 negara termasuk Australia telah melarang penggunaan semua bentuk asbes.