UIN Riau Sesalkan UAS Tak Hadir di Pemanggilan Terakhir
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, memanggil Ustaz Abdul Somad atau UAS terkait pengunduran diri UAS sebagai dosen PNS di perguruan tinggi tersebut. Pada pemanggilan ketiga, UAS diminta hadir pada hari ini, Rabu 6 November 2019.
Tapi dari pantuan VIVAnews, hingga pukul 16.05 WIB, konfirmasi dari pihak UAS. Apakah akan hadir atau tidak. Selain itu, belum ada juga tanda-tandan UAS akan datang untuk memenuhi panggilan terakhir tersebut.
Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan dan Kepegawaian UIN Sultan Syaruf Kasim Riau, Ahmad Supardi, mengatakan bahwa mereka menyesalkan belum ada konfirmasi perihal kedatangan UAS. Karena, hingga kini UAS masih tercatat sebagai dosen PNS pada UIN Suska Riau.
"Sampai sekarang beliau tidak datang dan tidak ada konfirmasi. Kita sangat menyesalkan beliau tak datang, sebab beliau itu adalah dosen PNS pada UIN Suska Riau. Namun demikian, kita juga cukup memahami bahwa beliau sangat sibuk berdakwah memenuhi panggilan umat," kata Ahmad kepada VIVAnews.
Ahmad menjelaskan, jika memang hari ini UAS tidak datang dan tidak ada konfirmasi, maka dalam waktu dekat pihak rektorat akan melaksanakan rapat pimpinan nembahas masalah ini.
Hasil rapat itu nantinya akan ditindak lanjuti guna menentukan sikap dan langkah rektorat selanjutnya.
Kemunduran UAS sebagai dosen PNS dari UIN Sultan Syarif Kasim pada pertengahan Oktober 2019, memang cukup mengejutkan.
Pihak UIN Riau pada akhir Oktober 2019 juga sudah melayangkan surat pemanggilan ketiga terhadap UAS. Rektorat sejauh ini belum mengetahui secara jelas alasan UAS mengundurkan diri.
"UAS sudah menghabiskan waktu 8 tahun mengajar di kampus sehingga pihak rektorat ingin mendengarkan langsung alasan pengunduran dirinya. Kita siapkan surat panggilan kedua yang dijadwalkan Rabu depan, dan akan berlanjut sampai pemanggilan ketiga," kata Ahmad saat dikonfirmasi VIVAnews.
Modal Pistol Mainan Pencuri Gasak Emas dan Uang Milik PNS di Aceh
Warga asal Kota Langsa berinisial AM (38) ditangkap oleh polisi usai mencuri 12 mayam atau 39 gram emas serta uang Rp 6,3 juta milik seorang PNS di Kuta Alam, Banda Aceh.
