Menko Airlangga Pede Ekonomi RI Tak Terpengaruh Resesi Hong Kong

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Dok. Kemenperin

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yakin bahwa Indonesia tidak akan terpengaruh resesi yang terjadi di Hong Kong, China. 

New York Jadi Kota Terkaya di Dunia dengan Lebih dari 300 Ribu Jutawan

Kota pusat perekonomian Asia itu tersebut memang secara resmi memasuki masa resesi setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal III kontraksi 3,2 persen dan kuartal II 2019 kontraksi 0,4 persen.

Airlangga menjelaskan, ketangguhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh pasar domestik yang sangat besar. Tergambar dari jumlah penduduknya yang mencapai 264 juta jiwa. 

Survei BI Ungkap Keyakinan Konsumen Februari 2025 Kuat

"Kalau perekonomian Indonesia kan kita punya pasar domestik yang cukup bagus. Memang kan selama ini Singapura dan Hong Kong sudah slowdown, apalagi Hong Kong terkait dengan banyaknya persoalan internal," kata Airlangga di kantornya, Selasa, 5 November 2019.

Di samping itu, lanjut dia, Hong Kong tidak lagi dijadikan transhipment hub atau transit ekspor bagi negara-negara yang ingin melakukan pengiriman perdagangannya ke China, termasuk Indonesia. 

Prabowo Targetkan Perdagangan Indonesia-Vietnam Capai Rp 294 Triliun di 2028

"Hong Kong kan dulu dijadikan transhipment ke China, tapi sekarang fungsinya sudah banyak berubah, karena sekarang perdagangan dengan China langsung," ujar dia.

Selain itu, kata dia, 15 negara di Asia telah menyepakati adanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) saat Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke-35 di Bangkok pada 1 November 2019.

"Makanya kemarin dalam pembicaraan 15 negara sudah setuju, dan untuk berbasis pajak tinggal kita legal scrubbing dan India punya waktu untuk berbicara secara internalnya. RCEP ini jauh lebih besar daripada Hong Kong dan yang lain," ujarnya.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

BI Sebut Penjualan Eceran Februari 2025 Kontraksi Disumbang Makanan dan Minuman

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, kinerja penjualan eceran pada Februari 2025 diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen year on year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2025