La Forsa Sepatu Hand Made Bogor Dipesan Warga Jerman Hingga Amerika
- VIVAnews/Muhammad AR
VIVA – Berawal dari hobi mengoleksi berbagai merk ternama, Cynthia Clara (29) dan suaminya Febi Forsa (32) kini sukses merintis sepatu hand made bermerk La' Forsa asal Kota Hujan, Bogor, Jawa Barat. Melalui rekannya, sepatu ini berhasil memikat warga asal Jerman, Belgia, hingga Amerika.
Ditemui VIVAnews di Jalan Sangga Buana Nomor 9, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, sepatu ini diproduksi secara rumahan. Lala, sapaan akrab Clara, mengawali penjualannya dari teman ke teman.
Seiring perjalanan waktu, lima tahun berjalan usaha yang ditekuninya itu kini mulai laris di pasaran online hingga memiliki 15 reseller di setiap kota di Indonesia. Lebih dari 277 model dipajang di instagram @shoeslaforsa.
"Awalnya itu saya hobi koleksi sepatu dari mulai Charles and Keith, Christian Louboutin. Kenapa saya enggak buat sepatu sendiri, akhirnya saya dan suami mulai usaha membuat sepatu," kata perempuan kelahiran 22 November 1990 itu ditemui di halaman rumahnya, Senin 4 November 2019.
Niat menciptakan produk berkualitas, akhirnya mereka mengorbankan sepatu-sepatu koleksinya. Satu persatu sepatu itu dipreteli hingga potongan kecil. "Saya bongkar materialnya, biar tahu isinya apa, oh ternyata solnya begini, oh isi besinya begini, karet dan kulitnya begini. Dari situ saya coba membuat sendiri sepatu," kata Lala.
Berhasil membuat sepatu, akhirnya mereka pun menyematkan merek. Nama keduanya yang dipadukan menjadi La' Forsa dipilih menjadi merek sepatunya, La dari Lala dan Forsa dari nama belakang suaminya.
"Ya spontan aja kita. Tiba-tiba terpikir La' Forsa," cetus Lala.
Sang suami, Febi Forsa (32), menjadi orang pertama yang mendorong bisnis Lala. Sedikit demi sedikit, akhirnya pria kelahiran 14 Mei 1987 itu mengajak istrinya untuk mempelajari otodidak dengan cara menonton Youtube sebagai panduan.
"Dari hobi sepatu daripada beli terus lebih baik modal buat usaha. Wah awalnya kita nonton youtube, ya manual contoh membuatnya seperti apa. Awal dari mencontoh model, brand sendiri bisa, terus gagal tetapi lama kelamaan bisa. Kita mulai mencari bahan juga, mendapatkan stok untuk bahan baku terus kita coba," kata pria yang akrab disapa Aris ini sambil tertawa.
La' Forsa membuka pesanan dengan berbagai model dan bahan. Dari mulai berbahan imitasi, kulit sintetis, hingga kulit ular dan sapi. Dengan menciptakan 10 model flat shoes hingga high heels, kini Lala dan Aris sudah mengeluarkan lebih dari 200 model sepatu setiap tahunnya.
Menyasar costum, brand ini melayani sepatu pernikahan, couple, hingga perorangan. Dalam sepekan industri rumahan ini bisa menghasilkan 70-100 pasang. Soal harga sepatu ini dibandrol dari mulai Rp80 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung model dan bahan yang digunakan. Produknya pun mudah dijumpai di mal-mal yang ada di Bogor, seperti Bogor Trade Mall (BTM) dan Trans Mart.
Lala menambahkan, produk kebanggaannya ini disukai relasi-rekannya di luar negeri. Berawal dari pemasaran dari teman, sepatunya mulai dipakai kenalan di Philipina, Belgia, Jerman bahkan Amerika. Soal persaingan, Lala mengaku tak khawatir bahkan ia menyasar konsumen yang mengetahui kualitas produknya.
"Kita menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan supaya balik, lagi balik lagi, dan menjadi langganan. Ada bule, dia lihat dan coba beli terus suka, dan disukai sama teman-temanya ke negaranya. Ada yang pesan juga dari bule Jerman," kata Lala.